Palu, (antarasulteng.com) - Provinsi Sulawesi Tengah segera memanfaatkan ratusan ribu ton limbah pertanian untuk dijadikan pakan ternak ayam di daerah ini.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sulawesi Tengah Hidayat di Palu, Kamis, mengatakan sekarang provinsi ini memiliki potensi limbah pertanian berupa jerami mencapai 1,5 juta ton per tahun dan dedak sebanyak 102 ribu ton per tahun.
Selanjutnya, tongkol jagung sebanyak 137 ribu ton per tahun, daun dan batang tanaman jagung sebanyak 456 ribu ton per tahun.
Selanjutnya limbah kacang kedele seberat 6.000 ton per tahun, limbah kelapa 87 ribu ton, limbah kakao 544 ribu ton dan limbah kelapa sawit sebanyak 777 ribu ton.
Hidayat mengatakan potensi limbah itu terdapat di lima kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yakni Donggala, Sigi, Parigi Moutong, Banggai dan Morowali.
Pembuatan pakan ternak dari limbah itu dalam rangka mewujudkan Sulawesi Tengah sebagai daerah swasembada pakan.
Untuk mencapai itu tim Sistem Inovasi Daerah (Sida) Sulawesi Tengah yang bertugas mewujudkan hal itu akan mengusulkan pembangunan industri rumah tangga yang bisa memuat pakan ternak.
Tim juga akan bekerja sama dengan instansi dan lembaga pendidikan untuk mewujudkan hal itu.
Selain itu, tim juga dibantu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) agar hasilnya lebih maksimal.
Hidayat mengatakan teknologi pengolahan pakan ternak ayam berbasis bahan lokal itu bisa terwujud pada tahun ini.
Saat ini kebutuhan ayam pedaging di Sulawesi Tengah sekitar 3,8 juta kilogram per bulan yang berasal dari kebutuhan rumah tangga sebanyak 3,7 juta kilogram per bulan dan kebutuhan rumah makan sebanyak 26 ribu kilogram per bulan. (skd)
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sulawesi Tengah Hidayat di Palu, Kamis, mengatakan sekarang provinsi ini memiliki potensi limbah pertanian berupa jerami mencapai 1,5 juta ton per tahun dan dedak sebanyak 102 ribu ton per tahun.
Selanjutnya, tongkol jagung sebanyak 137 ribu ton per tahun, daun dan batang tanaman jagung sebanyak 456 ribu ton per tahun.
Selanjutnya limbah kacang kedele seberat 6.000 ton per tahun, limbah kelapa 87 ribu ton, limbah kakao 544 ribu ton dan limbah kelapa sawit sebanyak 777 ribu ton.
Hidayat mengatakan potensi limbah itu terdapat di lima kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yakni Donggala, Sigi, Parigi Moutong, Banggai dan Morowali.
Pembuatan pakan ternak dari limbah itu dalam rangka mewujudkan Sulawesi Tengah sebagai daerah swasembada pakan.
Untuk mencapai itu tim Sistem Inovasi Daerah (Sida) Sulawesi Tengah yang bertugas mewujudkan hal itu akan mengusulkan pembangunan industri rumah tangga yang bisa memuat pakan ternak.
Tim juga akan bekerja sama dengan instansi dan lembaga pendidikan untuk mewujudkan hal itu.
Selain itu, tim juga dibantu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) agar hasilnya lebih maksimal.
Hidayat mengatakan teknologi pengolahan pakan ternak ayam berbasis bahan lokal itu bisa terwujud pada tahun ini.
Saat ini kebutuhan ayam pedaging di Sulawesi Tengah sekitar 3,8 juta kilogram per bulan yang berasal dari kebutuhan rumah tangga sebanyak 3,7 juta kilogram per bulan dan kebutuhan rumah makan sebanyak 26 ribu kilogram per bulan. (skd)