Jakarta (ANTARA) - Organisasi sertifikasi teknologi WiFi, Wi-Fi Alliance, dilaporkan telah mensertifikasi ponsel Samsung yang diperkirakan merupakan ponsel layar lipat versi "lite."
Dikutip dari GSM Arena, ponsel tersebut memiliki nomor model SM-F415F/DS. "F" pertama berarti dapat dilipat -- seperti pada Galaxy Fold generasi pertama yang memiliki nomor model F900 dan Galaxy Z Flip yang memiliki nomor model F700.
Sementara, angka pertama setelah huruf diperkirakan merupakan seri yang menentukan kelas produk.
Misalnya, Galaxy Fold yang memiliki angka "9" merupakan perangkat layar lipat versi premium, sedangkan Galaxy Z Flip yang memiliki angka "7" menandakan perangkat layar lipat versi menengah dengan harga lebih rendah dari Fold.
Sehingga, angka "4" dapat mengindikasikan bahwa perangkat tersebut merupakan ponsel layar lipat versi lebih terjangkau atau "lite" dari Samsung.
Absennya WiFi 6 pada sertifikasi juga memperkuat indikasi bahwa perangkat tersebut bukan versi flagship dari ponsel layar lipat Samsung.
Menurut laporan Phone Arena, ponsel layar lipat Samsung versi "lite" diperkirakan akan hadir dengan varian memori penyimpanan 64GB dan 128GB dengan opsi warna hijau, biru dan hitam.
Perangkat tersebut juga diperkirakan meluncur sebelum akhir tahun ini dengan mengusung prosesor seri menengah dan akan membawa desain clamshell.
Dari segi harga, versi "lite" tersebut kabarnya menargetkan kisaran 1.100 dolar AS atau sekitar Rp16,2 juta.
Sebagai perbandingan, Galaxy Fold, yang telah meluncur di Indonesia pada Desember 2019, dibanderol Rp30,888 juta. Sementara, Galaxy Z Flip, yang dirilis di Indonesia pada Maret 2020, dilego dengan harga Rp21,888 juta.
Dikutip dari GSM Arena, ponsel tersebut memiliki nomor model SM-F415F/DS. "F" pertama berarti dapat dilipat -- seperti pada Galaxy Fold generasi pertama yang memiliki nomor model F900 dan Galaxy Z Flip yang memiliki nomor model F700.
Sementara, angka pertama setelah huruf diperkirakan merupakan seri yang menentukan kelas produk.
Misalnya, Galaxy Fold yang memiliki angka "9" merupakan perangkat layar lipat versi premium, sedangkan Galaxy Z Flip yang memiliki angka "7" menandakan perangkat layar lipat versi menengah dengan harga lebih rendah dari Fold.
Sehingga, angka "4" dapat mengindikasikan bahwa perangkat tersebut merupakan ponsel layar lipat versi lebih terjangkau atau "lite" dari Samsung.
Absennya WiFi 6 pada sertifikasi juga memperkuat indikasi bahwa perangkat tersebut bukan versi flagship dari ponsel layar lipat Samsung.
Menurut laporan Phone Arena, ponsel layar lipat Samsung versi "lite" diperkirakan akan hadir dengan varian memori penyimpanan 64GB dan 128GB dengan opsi warna hijau, biru dan hitam.
Perangkat tersebut juga diperkirakan meluncur sebelum akhir tahun ini dengan mengusung prosesor seri menengah dan akan membawa desain clamshell.
Dari segi harga, versi "lite" tersebut kabarnya menargetkan kisaran 1.100 dolar AS atau sekitar Rp16,2 juta.
Sebagai perbandingan, Galaxy Fold, yang telah meluncur di Indonesia pada Desember 2019, dibanderol Rp30,888 juta. Sementara, Galaxy Z Flip, yang dirilis di Indonesia pada Maret 2020, dilego dengan harga Rp21,888 juta.