Sigi, Sulteng (ANTARA) - Kabupaten Sigi, merupakan salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Tengah, yang selain pernah mengalami bencana alam gempa bumi dan likuefaksi pada 2018, juga setiap tahunnya mengalami bencana banjir dan tanah longsor, sehingga daerah ini mendapat perhatian khusus dari Polres setempat.

“Hari pertama tugas saya sebagai Kapolres Sigi akan memberikan penekanan kepada para pejabat utama dan jajaran untuk mengantisipasi bahaya banjir, khususnya pada musim hujan,” kata Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama di Sigi, Rabu.

AKBP Yoga Priyahutama yang baru dilantik sebagai Kapolres Sigi menggantikan AKBP Andi Batara Purwacaraka tampak fokus pada upaya antisipasi bencana banjir karena daerah sentra pertanian di Sulteng itu dalam beberapa tahun terakhir ini sering mengalami musibah banjir dan tanah longsor yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan rumah warga dan lahan pertanian.

Menurut Yoga, memasuki bulan September, Oktober, November dan Desember 2020 biasanya akan diikuti musim hujan sehingga dapat memicu terjadinya bahaya banjir dan tanah longsor.

Oleh karena itu, ia meminta jajarannya untuk selalu siaga dan segera mengambil tindakan antisipatif dalam mengatasi bencana alam tersebut, terutama di wilayah hukum Polsek Marawola, Dolo, Biromaru dan Kulawi, yang selama ini sering terjadi musibah banjir dan tanah longsor.

“Saya ingatkan kepada Kabag Ops, Kasat Intel, Kasat Sabhara dan Kapolsek jajaran untuk segera mengambil langkah-langkah antisipasi,” ujarnya.

Ia menjelaskan beberapa langkah antisipasi yang dilakukan saat ini seperti pengecekan kesiapan perlengkapan yang dimiliki serta kesiapan personel yang dapat dikerahkan sewaktu-waktu bila diperlukan.

“Saya juga berharap masyarakat Sigi untuk selalu waspada terhadap luapan air pertanda terjadinya bencana banjir, dan khusus pada jalur jalan rawan longsor. Para pengguna jalan diimbau untuk lebih berhati-hati bila melakukan perjalanan saat cuaca hujan atau jika melakukan perjalanan di malam hari,” ujarnya.

Kapolres mengatakan pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah daerah setempat, TNI, Basarnas, dan BPBD untuk upaya antisipasi, terutama terkait percepatan penanganan penanggulangan bila terjadi banjir untuk menimalisir dampaknya.

"Kami juga imbau masyarakat untuk berperan aktif secara bersama menjaga kelestarian alam demi keselamatan dan ketenteraman bersama," ujarnya.
 

Pewarta : Sali Sulapto
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024