Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah meresmikan gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Laswani Palu terdampak gempa bantuan Wahana Visi Indonesia (WVI), pada Selasa (15/9).
Wali Kota Palu Hidayat di kesempatan itu, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas nama pemerintah dan masyarakat kepada WVI yang telah hadir turut berpartisipasi membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa, tsunami dan likuefaksi.
"WVI juga beberapa kali bertemu saya untuk mengabdikan diri memberikan bantuan kepada warga terdampak. Semoga apa yang diharapkan dapat terwujud demi kepentingan kemanusiaan," ujar Hidayat.
Atas bantuan itu, wali kota menginginkan seluruh jajaran SDN Lasoani agar memanfaatkan apa yang telah diberikan NGO untuk kepentingan pendidikan, yang mana gedung sekolah tersebut dirancang khusus tahan gempa dan memiliki sembilan ruangan.
Di kesempatan itu, wali kota mengungkapkan bahwa pihaknya sejak 2017 telah menaruh perhatian lebih di bidang pendidikan, ini terbukti dari alokasi anggaran pendidikan hingga 39 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palu.
"Seharusnya anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang sebesar 20 persen. Namun kita anggarkan lebih dari itu, karena biaya pendidikan di Palu sangat mahal, sehingga jangan sampai ada anak-anak kita yang tidak sekolah," katanya.
Wali kota mengimbau, jangan ada lagi pungutan-pungutan di sekolah yang di bawah naungan Pemkot Palu, karena hampir semua kebutuhan sekolah saat ini diupayakan dipenuhi oleh pemerintah, baik uang bangku, les-les, bahkan fasilitas komputer.
"Saya minta maaf kepada seluruh pengajar dan kepala sekolah. Kita tidak mau ada lagi pungutan-pungutan di sekolah. Tidak ada tujuan lain kecuali bagaimana anak-anak kita bisa sekolah," kata dia menambahkan.
Wali kota juga mengimbau masyarakat, agar menaati pedoman protokoler kesehatan apabila nanti kegiatan belajar mengajar di sekolah atau tatap muka mulai dilaksanakan.
"Kami berharap apa yang sudah direncanakan pemerintah dapat berjalan dengan baik tanpa ada hambatan," demikian Hidayat.
Wali Kota Palu Hidayat di kesempatan itu, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas nama pemerintah dan masyarakat kepada WVI yang telah hadir turut berpartisipasi membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa, tsunami dan likuefaksi.
"WVI juga beberapa kali bertemu saya untuk mengabdikan diri memberikan bantuan kepada warga terdampak. Semoga apa yang diharapkan dapat terwujud demi kepentingan kemanusiaan," ujar Hidayat.
Atas bantuan itu, wali kota menginginkan seluruh jajaran SDN Lasoani agar memanfaatkan apa yang telah diberikan NGO untuk kepentingan pendidikan, yang mana gedung sekolah tersebut dirancang khusus tahan gempa dan memiliki sembilan ruangan.
Di kesempatan itu, wali kota mengungkapkan bahwa pihaknya sejak 2017 telah menaruh perhatian lebih di bidang pendidikan, ini terbukti dari alokasi anggaran pendidikan hingga 39 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palu.
"Seharusnya anggaran pendidikan sesuai amanat Undang-Undang sebesar 20 persen. Namun kita anggarkan lebih dari itu, karena biaya pendidikan di Palu sangat mahal, sehingga jangan sampai ada anak-anak kita yang tidak sekolah," katanya.
Wali kota mengimbau, jangan ada lagi pungutan-pungutan di sekolah yang di bawah naungan Pemkot Palu, karena hampir semua kebutuhan sekolah saat ini diupayakan dipenuhi oleh pemerintah, baik uang bangku, les-les, bahkan fasilitas komputer.
"Saya minta maaf kepada seluruh pengajar dan kepala sekolah. Kita tidak mau ada lagi pungutan-pungutan di sekolah. Tidak ada tujuan lain kecuali bagaimana anak-anak kita bisa sekolah," kata dia menambahkan.
Wali kota juga mengimbau masyarakat, agar menaati pedoman protokoler kesehatan apabila nanti kegiatan belajar mengajar di sekolah atau tatap muka mulai dilaksanakan.
"Kami berharap apa yang sudah direncanakan pemerintah dapat berjalan dengan baik tanpa ada hambatan," demikian Hidayat.