Palu (ANTARA) - Penyintas gempa dan likuefaksi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mulai menempati hunian tetap yang dibangun kelompok usaha bakri PT Citra Palu Mineral (CPM) dan PT Bumi Resources Tbk bekerjasama dengan Habitat For Humanity Indonesia.
Pembangunan itu dilakukan untuk membantu percepatan pemulihan warga setelah dua tahun wilayah itu terdampak gempa dan likuefaksi pada 2018.
"Sebanyak sepuluh unit huntap telah dibangun di Desa Lolu Kabupaten Sigi. Delapan unit di antaranya telah ditempati oleh delapan kepala keluarga di desa tersebut," kata Konstruksi Habitat For Humanity Indonesia, Wahidin Syaiful Bahri, di Palu, Senin.
Syaiful mengemukakan, dari sepuluh unit hunian tetap itu, delapan unit telah ditempati dan dua unit masih dalam tahap proses penyelesaian pembangunan.
"Proses pengerjaannya mencapai 90 persen. Kami berusaha agar hunian tersebut segera ditempati para penyintas bencana alam," katanya.
Huntap yang dibangun oleh kelompok usaha Bakri tersebut, kata dia, merupakan hunian tipe 36, yang dibangun di atas lahan milik penyintas bencana gempa dan likuefaksi di Desa Lolu.
Dia mengatakan sebelum pembangunan dilaksanakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Sigi termasuk koordinasi terkait kelayakan ketahanan hunian terhadap bencana alam gempa bumi.
"Warga yang terdaftar sebagai penerima manfaat dari hunian tetap ini, mereka tidak lagi menerima huntap yang dibangunkan oleh pemerintah dan mitranya. Olehnya, sebelum kami membangun, mereka kami beri pilihan untuk memilih," ungkapnya.
Berkaitan dengan itu, salah satu penyintas bencana gempa Desa Lolu, Hamsawi yang terdaftar sebagai penerima manfaat dari huntap tersebut, berterima kasih kepada PT Bumi Resources Tbk dan PT Citra Palu Minerals (CPM), yang telah membangunkan mereka hunian tetap.
"Saya bersyukur dengan bantuan ini karena lokasi hunian ini tidak jauh dari sawah, tempat kami bekerja setiap hari,” sebutnya.
Hamsawi bersama istrinya foto bersama di depan hunian tetap yang dibangunkan oleh kelompok usaha Bakri, di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. (ANTARA/HO-Humas PT CPM Chandra)
Pembangunan itu dilakukan untuk membantu percepatan pemulihan warga setelah dua tahun wilayah itu terdampak gempa dan likuefaksi pada 2018.
"Sebanyak sepuluh unit huntap telah dibangun di Desa Lolu Kabupaten Sigi. Delapan unit di antaranya telah ditempati oleh delapan kepala keluarga di desa tersebut," kata Konstruksi Habitat For Humanity Indonesia, Wahidin Syaiful Bahri, di Palu, Senin.
Syaiful mengemukakan, dari sepuluh unit hunian tetap itu, delapan unit telah ditempati dan dua unit masih dalam tahap proses penyelesaian pembangunan.
"Proses pengerjaannya mencapai 90 persen. Kami berusaha agar hunian tersebut segera ditempati para penyintas bencana alam," katanya.
Huntap yang dibangun oleh kelompok usaha Bakri tersebut, kata dia, merupakan hunian tipe 36, yang dibangun di atas lahan milik penyintas bencana gempa dan likuefaksi di Desa Lolu.
Dia mengatakan sebelum pembangunan dilaksanakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Sigi termasuk koordinasi terkait kelayakan ketahanan hunian terhadap bencana alam gempa bumi.
"Warga yang terdaftar sebagai penerima manfaat dari hunian tetap ini, mereka tidak lagi menerima huntap yang dibangunkan oleh pemerintah dan mitranya. Olehnya, sebelum kami membangun, mereka kami beri pilihan untuk memilih," ungkapnya.
Berkaitan dengan itu, salah satu penyintas bencana gempa Desa Lolu, Hamsawi yang terdaftar sebagai penerima manfaat dari huntap tersebut, berterima kasih kepada PT Bumi Resources Tbk dan PT Citra Palu Minerals (CPM), yang telah membangunkan mereka hunian tetap.
"Saya bersyukur dengan bantuan ini karena lokasi hunian ini tidak jauh dari sawah, tempat kami bekerja setiap hari,” sebutnya.