Donggala, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, mengharapkan PLN menjamin ketersediaan listrik selama proses pemungutan serta penghitungan suara berlangsung di tingkat TPS, desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten.
"Iya, bahkan mulai dari proses distribusi logistik pilkada, ketika logistik telah masuk di tingkat kecamatan, desa dan TPS, kami harap ketersediaan listrik tetap terjamin," ucap Ketua KPU Kabupaten Donggala, M Unggul, di Donggala, Jumat, terkait dengan keamanan logsitik.
Unggul menyebut KPU Donggala mulai mendistribusikan logistik pilkada pada 5 Desember 2020, yang difokuskan pada daerah-daerah terpencil dan tersulit dijangkau.
"Kurang lebih ada enam kecamatan yang diprioritaskan untuk tahap pertama, yaitu Balaesang Tanjung, Balaesang, Pinembani, Sojol Utara, Sojol dan Dampelas," ungkap M Unggul.
Tahap kedua, katanya, distribusi kotak suara dilaksanakan pada 6 Desember, untuk wilayah-wilayah yang dianggap dekat dan mudah dijangkau oleh tim distribusi.
Karena itu, sebut dia, diharap tidak terjadi pemadaman lampu, ketika logistik pilkada telah masuk ke tingkat kecamatan dan desa. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Unggul mengutarakan terdapat 677 kotak suara, dan 211.125 lembar surat suara serta logistik pemungutan dan penghitungan suara lainnya akan disalurkan kepada 677 tempat pemungutan suara (TPS), di 167 desa/kelurahan, 16 kecamatan se-Kabupaten Donggala.
Dia mengemukakan, dukungan dari PLN untuk menjamin ketersediaan listrik dan penerangan selama proses distribusi logistik pilkada dan pemungutan serta penghitungan suara, sangat penting.
"Ini demi kesuksesan dan kelancaran jalannya proses distribusi dan kelancaran pemungutan dan penghitungan suara, yang bisa berdampak pada peningkatan kualitas pilkada," ujarnya.
Berdasarkan data KPU Donggala, pemilih di Donggala untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Sulteng Tahun 2020 sebanyak 205.662 pemilih.
"Jumlah tersebut tersebar di 16 kecamatan, 167 desa dan 677 tempat pemungutan suara (TPS) se-Kabupaten Donggala,
"Iya, bahkan mulai dari proses distribusi logistik pilkada, ketika logistik telah masuk di tingkat kecamatan, desa dan TPS, kami harap ketersediaan listrik tetap terjamin," ucap Ketua KPU Kabupaten Donggala, M Unggul, di Donggala, Jumat, terkait dengan keamanan logsitik.
Unggul menyebut KPU Donggala mulai mendistribusikan logistik pilkada pada 5 Desember 2020, yang difokuskan pada daerah-daerah terpencil dan tersulit dijangkau.
"Kurang lebih ada enam kecamatan yang diprioritaskan untuk tahap pertama, yaitu Balaesang Tanjung, Balaesang, Pinembani, Sojol Utara, Sojol dan Dampelas," ungkap M Unggul.
Tahap kedua, katanya, distribusi kotak suara dilaksanakan pada 6 Desember, untuk wilayah-wilayah yang dianggap dekat dan mudah dijangkau oleh tim distribusi.
Karena itu, sebut dia, diharap tidak terjadi pemadaman lampu, ketika logistik pilkada telah masuk ke tingkat kecamatan dan desa. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Unggul mengutarakan terdapat 677 kotak suara, dan 211.125 lembar surat suara serta logistik pemungutan dan penghitungan suara lainnya akan disalurkan kepada 677 tempat pemungutan suara (TPS), di 167 desa/kelurahan, 16 kecamatan se-Kabupaten Donggala.
Dia mengemukakan, dukungan dari PLN untuk menjamin ketersediaan listrik dan penerangan selama proses distribusi logistik pilkada dan pemungutan serta penghitungan suara, sangat penting.
"Ini demi kesuksesan dan kelancaran jalannya proses distribusi dan kelancaran pemungutan dan penghitungan suara, yang bisa berdampak pada peningkatan kualitas pilkada," ujarnya.
Berdasarkan data KPU Donggala, pemilih di Donggala untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Sulteng Tahun 2020 sebanyak 205.662 pemilih.
"Jumlah tersebut tersebar di 16 kecamatan, 167 desa dan 677 tempat pemungutan suara (TPS) se-Kabupaten Donggala,