Buol, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amirudin Rauf menekankan kepada seluruh jajarannya utamanya Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar memprioritaskan pengentasan kemiskinan dalam program dan kegiatan masing-masing dinas.
"Dampak program yang kita cetuskan sudah memberi efek pada hajat hidup rakyat, walaupun belum maksimal dan mencapai target kita. Geliat produksi perekenomian multi sektor rakyat meningkat. Di tahun 2019 kemiskinan berada di angka 15 persen, turun jadi 13 persen ada 2020," kata Amirudin Rauf yang akrab disapa dokter Rudy itu di Buol, Kamis.
Menurut dia, program pengentasan kemiskinan harus menjadi fokus utama semua jajaran Pemkab Buol dengan tetap mengacu pada target RPJMD.
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buol 2022, tingkat kemiskinan Buol pada 2022 akan berada sekitar 10 persen.
"Target kita di tahun 2022 angka kemiskinan harus turun sampai ke angka satu digit. Olehnya kita harus menggalakan program "gerakan semesta" untuk pengentasan kemiskinan," ungkapnya.
Setiap OPD, kata dia, harus melahirkan program dan kebijakan yang memiliki perspektif lompatan jauh ke depan untuk mengakselerasi capaian target ini, dengan melakukan kolaborasi antar-OPD.
"Ciptakan program yang dapat mengentaskan kemiskinan. Kita harus optimistis angka kemiskinan kita turun satu digit di tahun depan," katanya.
Program-program dan kegiatan yang mengarah pada pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi pada sektor pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan serta peternakan, harus digenjot.
"Selain itu, OPD juga program dan kegiatan harus mengarah pada pembukaan lapangan kerja baru, akan menyerap pengangguran ke dalam sektor kerja. Hal ini, tentu akan meningkatkan pendapatan rakyat. Olehnya, saya harap OPD harus jeli dan cerdas menyusun kerangka program dan kebijakanya," sebut Bupati.
"Dampak program yang kita cetuskan sudah memberi efek pada hajat hidup rakyat, walaupun belum maksimal dan mencapai target kita. Geliat produksi perekenomian multi sektor rakyat meningkat. Di tahun 2019 kemiskinan berada di angka 15 persen, turun jadi 13 persen ada 2020," kata Amirudin Rauf yang akrab disapa dokter Rudy itu di Buol, Kamis.
Menurut dia, program pengentasan kemiskinan harus menjadi fokus utama semua jajaran Pemkab Buol dengan tetap mengacu pada target RPJMD.
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buol 2022, tingkat kemiskinan Buol pada 2022 akan berada sekitar 10 persen.
"Target kita di tahun 2022 angka kemiskinan harus turun sampai ke angka satu digit. Olehnya kita harus menggalakan program "gerakan semesta" untuk pengentasan kemiskinan," ungkapnya.
Setiap OPD, kata dia, harus melahirkan program dan kebijakan yang memiliki perspektif lompatan jauh ke depan untuk mengakselerasi capaian target ini, dengan melakukan kolaborasi antar-OPD.
"Ciptakan program yang dapat mengentaskan kemiskinan. Kita harus optimistis angka kemiskinan kita turun satu digit di tahun depan," katanya.
Program-program dan kegiatan yang mengarah pada pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi pada sektor pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan serta peternakan, harus digenjot.
"Selain itu, OPD juga program dan kegiatan harus mengarah pada pembukaan lapangan kerja baru, akan menyerap pengangguran ke dalam sektor kerja. Hal ini, tentu akan meningkatkan pendapatan rakyat. Olehnya, saya harap OPD harus jeli dan cerdas menyusun kerangka program dan kebijakanya," sebut Bupati.