Parigi (ANTARA) - Pemerintah Parigi Moutong potensi sektor pertanian kabupaten itu menjadi penyumbang tertinggi ketahanan pangan Provinsi Sulawesi Tengah.

"Parigi Moutong menjadi kabupaten penyumbang utama bahan pangan dan tertinggi di Sulteng setiap tahun," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong Zulfinasran, di Parigi, Selasa.

Dia memaparkan sektor pertanian khususnya komoditas padi merupakan sektor unggulan Parigi Moutong yang setiap tahun mengalami surplus produksi sebesar 115.206 ton dengan jumlah konsumsi hanya sekitar 56.970 ton per tahun.

Produksi yang melimpah, kata dia, tidak terlepas dari peran petani yang terus berupaya menambah luas tanam dan luas panen serta menjaga produktivitas agar nilai jual lebih positif.

"Kehadiran pemerintah sebagai mitra memberikan dukungan dengan berbagai intervensi program yang dikolaborasikan antara program nasional, provinsi dan kabupaten supaya petani lebih kreatif dan inovatif dalam menjaga ritme produksi," ujar Zulfinasran.

Dia menjelaskan, meskipun data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat menyebutkan produksi pertanian khususnya beras Parigi Moutong terkoreksi hingga 14 persen atau kurang lebih 219 ribu ton tiga tahun terakhir, namun tidak terlalu berpengaruh dengan konsumsi lokal.

"Koreksi itu, diakibatkan tidak maksimalnya sejumlah infrastruktur pertanian, salah satunya yakni irigasi sebagai penunjang kebutuhan air untuk mengairi persawahan. Meski begitu konsumsi kita lebih dari cukup, bahkan mampu menyuplai bahan pangan untuk menjaga ketahanan pangan provinsi," ucap Zulfinasran.

Dia menambahkan, selain sektor pertanian, Parigi Moutong juga memiliki sektor unggulan lainnya seperti kelautan dan perikanan yang sejak dulu menjadi andalan.

Data BPS jika menunjukkan, bila dilihat dari struktur ekonomi kabupaten tersebut bahwa sektor pertanian, kelautan dan perikanan masih berada di puncak rantai perekonomian Parigi Moutong sebesar 43 persen, selanjutnya sektor perdagangan dan eceran di angka 15 persen.

"Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya menjaga produktivitas petani, termasuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya di tingkat pusat maupun provinsi dalam rangka menanggulangi sistem irigasi yang tidak beroperasi maksimal," demikian Zulfinasran.

Pewarta : Moh. Ridwan
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024