Donggala, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Donggala, Kasman Lassa mengemukakan penyintas gempa dan tsunami di daerah itu, akan segera menempati hunian tetap yang dibangun oleh pemerintah pusat, dalam rangka percepatan pemulihan setelah hampir tiga tahun bencana 28 September 2018 itu melanda wilayah tersebut.

"Ada di sebelas titik hunian tetap dibangun oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum," ucap Kasman Lassa, di Desa Lero Tatari, Kecamatan Sindue, Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu.

Kata Kasman Lassa, sebelas titik hunian tetap yang dibangun oleh pemerintah pusat antara lain terletak di Desa Lero Tatari, Labuan, di wilayah Kecamatan Sindue Tombusabora, Sirenja, Banawa.

Ia menyebut direncanakan pembangunan hunian tetap akan selesai dibangun pada Agustus 2021 ini, dan warga penyintas segera menempatinya.

"Total keseluruhan hunian tetap sebanyak 24.000 termasuk dengan hunian warga yang dibangun kembali dengan skema stimulan rusak berat, sedang dan ringan," ujarnya.

Kasman Lassa menegaskan bahwa pembangunan hunian tetap tidak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Donggala, melainkan menggunakan dana pemerintah pusat.

"Bukan dengan pemda anggarannya, Pemda Donggala hanya menyediakan lahan. Kalau anggaran pembebasan lahan itu APBD," sebutnya.

Kasman mengatakan Pemkab Donggala mengalokasikan anggaran dari APBD senilai Rp25 miliar untuk pembebasan lahan pembangunan huntap, demi mendukung percepatan pemulihan penyintas gempa dan tsunami dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

Kasman Lassa menerangkan saat ini pengerjaan huntap telah mendekati 100 persen, termasuk pembangunan hunian warga yang rusak berat, sedang dan ringan dalam skema stimulan tahap dua.

"Kalau stimulan tahap satu, sudah finishing 100 persen, stimulan tahap dua ini sekitar 90 persen," ungkapnya. Bupati Donggala Kasman Lassa (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024