Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Majene menggelar "Festival Kota Tua Majene" untuk melestarika tarian tradisional dan nyanyian Suku Mandar di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Wakil Bupati Majene Aris Munandar di Majene, Selasa mengatakan wilayahnya merupakan kota tua di Sulbar yang dikenal dengan ragam budayanya yang terus dijaga dan dilestarikan sampai saat ini.
"Budaya di Kabupaten Majene berupa tarian maupun nyanyian terus dijaga sampai saat ini. Pemerintah dan masyarakat Majene berusaha untuk melestarikannya," katanya.
Menurut dia, budayawan, seniman, serta generasi muda yang ada di Kabupaten Majene terus dijaga untuk dapat melestarikan budaya leluhur itu.
Ia menyampaikan, Festival Kota Tua Majene menjadi festival unggulan dari ajang festival budaya daerah di Tahun 2021 ini yang mendapatkan dukungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno, dengan harapan kebudayaan Majene terus dilestarikan.
Selain itu, kata dia, festival ini juga merupakan kegiatan budaya yang masuk dalam kalender Nusantara.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan Majene sebagai salah satu daerah yang sejak awal didesain oleh pemerintah Belanda sebagai Pusat Afdeling Mandar, sehingga menyebut Majene sebagai kota tua sangat tepat.
Ia menyambut baik dan memberikan apresiasi pada Pemerintah Kabupaten Majene melestarikan budaya peninggalan masa lalu untuk pencerahan bagi masyarakat dalam menjalani keadaan masa kini dan masa yang akan datang.
"Keanekaragaman budaya yang memiliki nilai sejarah, sebagai salah satu potensi yang perlu dikembangkan di Sulbar, mulai masa kerajaan sampai pemerintahan Belanda yang terdapat di wilayah Majene," ujarnya.
Ia berharap, Majene sebagai objek wisata sejarah dan tempat belajar budaya Mandar karena Majene merupakan pusat kota pendidikan di Sulbar.
Wakil Bupati Majene Aris Munandar di Majene, Selasa mengatakan wilayahnya merupakan kota tua di Sulbar yang dikenal dengan ragam budayanya yang terus dijaga dan dilestarikan sampai saat ini.
"Budaya di Kabupaten Majene berupa tarian maupun nyanyian terus dijaga sampai saat ini. Pemerintah dan masyarakat Majene berusaha untuk melestarikannya," katanya.
Menurut dia, budayawan, seniman, serta generasi muda yang ada di Kabupaten Majene terus dijaga untuk dapat melestarikan budaya leluhur itu.
Ia menyampaikan, Festival Kota Tua Majene menjadi festival unggulan dari ajang festival budaya daerah di Tahun 2021 ini yang mendapatkan dukungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno, dengan harapan kebudayaan Majene terus dilestarikan.
Selain itu, kata dia, festival ini juga merupakan kegiatan budaya yang masuk dalam kalender Nusantara.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan Majene sebagai salah satu daerah yang sejak awal didesain oleh pemerintah Belanda sebagai Pusat Afdeling Mandar, sehingga menyebut Majene sebagai kota tua sangat tepat.
Ia menyambut baik dan memberikan apresiasi pada Pemerintah Kabupaten Majene melestarikan budaya peninggalan masa lalu untuk pencerahan bagi masyarakat dalam menjalani keadaan masa kini dan masa yang akan datang.
"Keanekaragaman budaya yang memiliki nilai sejarah, sebagai salah satu potensi yang perlu dikembangkan di Sulbar, mulai masa kerajaan sampai pemerintahan Belanda yang terdapat di wilayah Majene," ujarnya.
Ia berharap, Majene sebagai objek wisata sejarah dan tempat belajar budaya Mandar karena Majene merupakan pusat kota pendidikan di Sulbar.