Parigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menargetkan estimasi pertumbuhan populasi ternak sapi mencapai 34.100 ekor pada 2022  dalam rangka mendukung swasembada daging Nasional.
 
"Tentunya untuk mencapai estimasi itu harus didukung dengan program. Salah satu program ke depan yakni upaya khusus sapi induk wajib bunting (Upsus Siwab) sebagai upaya peningkatan populasi," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Parigi Moutong Ami Syarifudin di Parigi, Kamis.
 
Dari catatan instansi teknis terkait, populasi ternak sapi potong Parigi Moutong tahun 2021 sebanyak 32 ribu ekor, yang mana dari jumlah itu hanya sekitar 10 persen diperdagangkan di dalam daerah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal dengan jumlah penduduk 440.015 jiwa (BPS 2020).
 
Menurutnya, dengan presentasi itu ketersediaan daging di Parigi Moutong sangat tercukupi, apalagi untuk kebutuhan momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
 
"Secara gari besar, tahun ini Parigi Moutong surplus daging sapi dari produksi peternak setempat. Dengan estimasi populasi 34.100 ekor tahun depan, diharapkan kabupaten ini dapat menjadi salah satu daerah penyumbang swasembada daging Nasional," ucap Amir.
 
Selain intervensi Upsus Siwab, pemerintah setempat juga menjalankan program inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik yang dicetuskan Kementerian Pertanian untuk membantu peternak meningkatkan populasi.
 
Program ini, katanya, menggunakan semen beku yang diambil dari bibit sapi lokal hingga sapi unggul, lalu disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan daerah.
 
Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Pusat melalui Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian memperkuat percepatan peningkatan populasi ternak melalui program Sapi Kerbau komoditas andalan Negeri (Sikomandan) yang juta telah terlaksana tahun ini di Parigi Moutong.
 
"Dari program Sikomandan, Parigi Moutong ditargetkan populasi sekitar 3.500 ekor dan telah terealisasi di angka 104 persen. Capaian ini sudah melebihi target yang diberikan Pemerintah Pusat," katanya.

Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025