Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berharap Persekutuan Perempuan Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) berkontribusi dalam membangun sumber daya manusia perempuan gereja di daerah itu.
"Persekutuan Perempuan GKST agar meningkatkan sisi intelektual, keterampilan, emosional dan spiritual perempuan gereja," kata Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang SDM Pengembangan Wilayah dan Kawasan, Dahri Saleh, di Palu, Jumat (21/1) sore, dalam musyawarah kerja Persekutuan Perempuan Sinode GKST.
Ia juga berharap musyawarah kerja Persekutuan Perempuan Sinode GKST menghasilkan program-program yang berorientasi pada optimalisasi pelayanan gereja.
"Saya berharap semoga persekutuan perempuan se-GKST, dapat memberi andil dalam mewujudkan gereja sebagai pusat ibadah yang terintegrasi, dan juga sinergi dalam mendukung visi dan misi pembangunan pemerintah provinsi," katanya.
Ketua Majelis Sinode GKST Sulteng Pendeta Jetroson Rense menyatakan Persekutuan Perempuan Sinode GKST harus memberikan perhatian khusus kepada program untuk peningkatan kualitas dan optimalisasi pelayanan.
"Program memberikan kehidupan, program yang tangguh yang menjawab kebutuhan di tengah kehidupan ini," katanya.
Ketua Persekutuan Perempuan Sinode GKST Pendeta Agustina Lakukua menyatakan masalah-masalah sosial yang mengemuka dan kehidupan sosial menjadi perhatian serius organisasi yang dipimpinnya.
Salah satu masalah dalam kehidupan sosial, sebut dia, penurunan kualitas ekologi yang turut memengaruhi kehidupan dan keberlangsungan manusia.
"Kami fokus pada masalah ekologi, yaitu bagaimana perempuan menjadi penggerak dan kampanye tentang pentingnya pelestarian lingkungan," ujarnya.
Persekutuan Perempuan Sinode GKST telah mengimplementasikan hal itu secara sederhana dengan tidak menggunakan air dalam kemasan di setiap pertemuan.
"Kemasan air, bisa menimbulkan sampah, yang kemudian dapat berdampak pada pencemaran lingkungan," ungkapnya.
Hal ini disosialisasikan kepada jemaat melalui peran gereja di bawah naungan GKST di wilayah Sulteng dan Sulsel.
Ketua Persekutuan Perempuan Sinode GKST Pendeta Agustina Lakukua (ANTARA/Muhammad Hajiji)
"Persekutuan Perempuan GKST agar meningkatkan sisi intelektual, keterampilan, emosional dan spiritual perempuan gereja," kata Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang SDM Pengembangan Wilayah dan Kawasan, Dahri Saleh, di Palu, Jumat (21/1) sore, dalam musyawarah kerja Persekutuan Perempuan Sinode GKST.
Ia juga berharap musyawarah kerja Persekutuan Perempuan Sinode GKST menghasilkan program-program yang berorientasi pada optimalisasi pelayanan gereja.
"Saya berharap semoga persekutuan perempuan se-GKST, dapat memberi andil dalam mewujudkan gereja sebagai pusat ibadah yang terintegrasi, dan juga sinergi dalam mendukung visi dan misi pembangunan pemerintah provinsi," katanya.
Ketua Majelis Sinode GKST Sulteng Pendeta Jetroson Rense menyatakan Persekutuan Perempuan Sinode GKST harus memberikan perhatian khusus kepada program untuk peningkatan kualitas dan optimalisasi pelayanan.
"Program memberikan kehidupan, program yang tangguh yang menjawab kebutuhan di tengah kehidupan ini," katanya.
Ketua Persekutuan Perempuan Sinode GKST Pendeta Agustina Lakukua menyatakan masalah-masalah sosial yang mengemuka dan kehidupan sosial menjadi perhatian serius organisasi yang dipimpinnya.
Salah satu masalah dalam kehidupan sosial, sebut dia, penurunan kualitas ekologi yang turut memengaruhi kehidupan dan keberlangsungan manusia.
"Kami fokus pada masalah ekologi, yaitu bagaimana perempuan menjadi penggerak dan kampanye tentang pentingnya pelestarian lingkungan," ujarnya.
Persekutuan Perempuan Sinode GKST telah mengimplementasikan hal itu secara sederhana dengan tidak menggunakan air dalam kemasan di setiap pertemuan.
"Kemasan air, bisa menimbulkan sampah, yang kemudian dapat berdampak pada pencemaran lingkungan," ungkapnya.
Hal ini disosialisasikan kepada jemaat melalui peran gereja di bawah naungan GKST di wilayah Sulteng dan Sulsel.