Poso (antarasulteng.com) - Pemerintah Kabupaten Poso akan merelokasi seluruh pedagang di Pasar Sentral Poso ke lokasi pasar sentral baru pada 12 Maret 2016, karena lokasi pasar yang ada saat ini akan segera dibangun sebagai kawasan terbuka hijau.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Poso Rusnah Mangun mengemukakan di Poso, Rabu, pembangunan ruang terbuka hijau tersebut untuk mendukung visi dan misi Pemerintah Kabupaten Poso yakni membangun Kota Poso yang bersih dan indah di pandang mata bagi semua pengunjung.

"Dengan ruang terbuka hijau ini, maka ke depan nanti, Kota Poso sudah bisa mempersiapkan diri untuk meraih penghargaan Adipura, sebagai lambang supremasi kota terbersih di Indonesia," katanya.

Agenda pembangunan ruang terbuka hijau di Kota Poso, kata Rusnah, telah dibahas kembali di Pemkab Poso pada 2015 yang menetapkan relokasi pedagang pasar sentral ke lokasi pasar tradisional di Kelurahan Kawua, Kecamatan Poso Kota Selatan, mulai 1 Pebruari 2016.

Namun relokasi itu mengalami penindaan karena beberapa alasan dan sesuai keputusan terbaru dalam pertemuan bersama Tim Pokja relokasi dan Sat Pol PP, Ikatan Keluarga Pasar (IKP), DPRD dan instansi terkait, maka relokasi akan dilakukan pada 12 Maret.

Sesuai hasil rapat tersebut, menurut Rusnah, semua pedagang pasar lama diberikan waktu satu minggu untuk bersiap dan mengosongkan tempat dagangannya.

Pasar baru yang akan menjadi tempat relokasi, katanya, sudah siap menampung mereka. Di lokasi baru ini tersedia 600 petak tempat berjualan dan enam los, serta tenda-tenda beratap seng untuk menampung pedagang kaki lima.

"Pasar tradisinal yang akan ditempati pedagang pasar lama telah siap dan dilengkapi listrik dan air," kata Rusnah.

Sekertaris Kabupaten Poso Sinsigus Songgo membenarkan bahwa relokasi pedagang pasar sentral lama akan dilakukan 12 Maret dan berharap tidak akan ada penundaan lagi.

"Pasar lama itu telah lama direncanakan menjadi ruang terbuka hijau, apalagi bangunan pasar sudh sangat tua dan kumuh sert terletak di jantung Kota Poso dan dilintasi jalan trans Sulawesi," ujarnya.

Data Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag mencatat terdapat 600 penguna petak dan 500 pedagang kaki lima yang akan direlokasi. (Feri/R007)

Pewarta :
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024