Palu (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mendorong petani sawah meningkatkan produksi pangan lewat program Indeks Pertanian 400 (IP400) yang dicetuskan Kementerian Pertanian.
"IP400 bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan, yang sebelumnya petani hanya dua hingga tiga kali tanam dan panen dalam setahun, lewat program itu petani didorong menanam dan panen empat kali setahun," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng Nelson Metubun yang dihubungi di Palu Minggu.
Ia menjelaskan, program IP400 sudah mulai dilaksanakan sejumlah daerah di tanah air. Tahun 2022, Pemprov Sulteng telah menetapkan lima kabupaten sasaran yang merupakan sentra pangan.
Lima kabupaten tersebut yakni Kabupaten Banggai dengan alokasi lahan uji coba 1.807 hektare, Donggala 500 hektare, Parigi Moutong 5.500 hektare, Sigi 500 hektare dan Kabupaten Tolitoli 500 hektare.
"Total keseluruhan lahan dialokasikan seluas 8.707 hektare, sekaligus Pemprov Sulteng melakukan pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman Pangan (P3BTP) dengan alokasi lahan 50 hektare," ujar Nelson.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah, Nelson Metubun. ANTARA/Moh Ridwan
Ia mengemukakan, program prioritas Kementan merupakan inovasi baru yang mengharuskan petani mampu beradaptasi dan membiasakan diri terhadap kebiasaan baru, mengingat pengadaan baru lahan tidak memungkinkan, sehingga alternatif dilakukan pemerintah menggenjot produktivitas agar ketahanan pangan dalam negeri lebih meningkat.
Oleh karena itu, guna mendukung kelangsungan ketahanan pangan nasional, maka Pemprov Sulteng juga dituntut meningkatkan produksi beras daerah, dengan model pengelolaan kawasan klaster berbasis korporasi petani.
Guna mendukung indeks pertanaman, Pemprov Sulteng berkolaborasi dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) menyediakan benih berkualitas varietas cakrabuana yang saat ini dalam proses perbanyak di Kabupaten Donggala dan Tolitoli yang direncanakan dapat menghasilkan benih pokok/benih label ungu sekitar 3 ton per hektare.
"Program ini berkesinambungan dengan integrated farming atau pertanian terpadu yang berkelanjutan," ujar Nelson.