Parigi Moutong ketambahan 2.500 hektar sawah program IP400

id Padi, ip400,Parigi Moutong, dinas TPHP, Dadan Priatna, Sulteng petani, pertanian

Parigi Moutong ketambahan 2.500 hektar sawah program IP400

Ilustrasi- Petani Parigi, Kabupaten Parigi Moutong sedang menggarap sawah untuk ditanami padi. ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mendapat tambahan 2.500 hektare lahan persawahan untuk program Indeks Pertanaman padi 400 (IP400) guna meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian pada sub sektor tanaman pangan.


 


"Bertambahnya luas persawahan program ini, maka total areal pertanian IP400 di Parigi Moutong menjadi 8.500 hektare, dari luas sebelumnya 6.000 hektare," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH) Parigi Moutong Dadan Priatna Jaya di Parigi, Selasa.


 


Ia menjelaskan, program IP400 di Parigi Moutong berlangsung di Kecamatan Balinggi dan Parigi Selatan sebagai daerah sentra beras sekaligus menjadi percontohan untuk kabupaten tersebut.


 


Yang mana, program ini menggenjot siklus penanaman padi, yang sebelumnya kegiatan menanam dan panen hanya tiga kali dalam setahun, kini menjadi empat kali dalam setahun.


 


Langkah ini dilakukan pemerintah, guna mempercepat peningkatan produksi dalam menjaga kehandalan pasokan bahan pangan dalam negeri.


 


"Padi yang ditanam petani saat ini varietas Cakrabuan, dan dua kali masa tanam tahun 2022 di fasilitasi pemerintah," ujarnya.


 


Ia memaparkan, cara tanam padi lewat lP400 menggunakan metode tanam pindah menggunakan alat khusus. Metode ini dinilai lebih cepat, karena sementara proses pengolahan lahan, benih sudah disiapkan.


 


"Berbeda dengan metode hambur benih langsung (hambela), umur tanaman lebih lama, sehingga tidak cocok disandingkan dengan IP400," ucapnya.


 


Guna mendukung proses tanam, katanya, Dinas TPHP telah menyediakan alat dan mesin pertanian (alsintan) khusus menanam sebanyak 16 unit untuk dibagikan kepada kelompok tani (Poktan).


 


Upaya percepatan produksi melalui program terobosan Kementerian Pertanian (Kementan), guna mewujudkan swasembada beras, selain menjaga ketahanan pangan nasional.


 


"Kami berharap petani di daerah ini terus melakukan transformasi pertanian, supaya kualitas produksi lebih meningkat," demikian Dadan.