Luwuk, Banggai (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Morowali Utara (Morut) yang dirujuk ke Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, untuk perawatan kesehatan, terutama warga dari Kecamatan Bungku Utara dan Mamosalato, kini tak perlu khawatir lagi dengan tempat tumpangan sementara untuk keluarga pasien.
Karena Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi bersama Wakil Bupati H. Djira, Jumat siang, telah meresmikan penggunaan rumah singgah yang diberi nama 'Rodoha', terletak di Kelurahan Bungin Jl. Imam Bonjol No.100 Luwuk.
Menurut Bupati Delis J. Hehi, Rodoha berasal dari bahasa Mori yang artinya rumah, sekaligus akronim dari kata Rumah Doa dan Harapan (Rodoha). Artinya semua pasien yang memanfaatkan sarana ini akan didoakan agar memiliki harapan besar untuk sembuh.
Rumah singgah Rodoha ini memang disiapkan khusus bagi para pasien dan keluarga pasien yang mencari pelayanan kesehatan di ibu kota Kabupaten Banggai tersebut.
Peresmian bangunan berlantai dua dan memiliki 5 kamar tidur itu ditandai dengan pembacaan doa serta peninjauan ruangan 'Rodoha'.
Acara peresmian itu juga turuti dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Febrianthy DJ. Hehi bersama wakilnya, Kepala Dinas Kesehatan Morut Alnoberniat Sanampe, Kadis Pendidikan dan sejumlah pejabat Pemkab Morut lainnya serta Lurah Bungin.
Menurut Bupati Delis, rumah singgah ini disiapkan untuk masyarakat yang datang ke Kota Luwuk membawa keluarganya (pasien) untuk menjalani pengobatan atau perawatan rumah sakit.
"Kita sering mendengar dan menyaksikan banyak warga Morut yang datang ke Luwuk membawa keluarganya berobat di rumah sakit, tetapi terkendala karena tidak punya rumah tumpangan untuk mereka. Nah rumah singgah ini akan menolong mengatasi kesulitan tersebut," ujar Delis kepada Media Center Delis Djira (MCDD).
Rumah singgah yang akan digunakan secara gratis itu dibangun dengan dana swadaya bupati dan wakil bupati Morut.
Rodoha di Luwuk ini adalah rumah singgah kedua untuk masyarakat Morut setelah di Makassar, Sulsel, yang kini telah banyak dimanfaatkan warga.
Pemkab Morut secara bertahap juga akan menyediakan rumah singgah seperti ini di kota-kota lainnya yang memiliki rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang sering digunakan untuk merujuk pasien dan Morut, seperti Kota Palu.
Penyediaan rumah singgah ini merupakan janji politik Delis-Djira yang disampaikan dalam bentuk visi-misi saat kampanye Pilkada 2020 yakni menjadikan masyarakat Morut Sehat, Cerdas dan Sejahtera (SCS).
Dengan diresmikannya Rumah Singah Rodoha Luwuk ini, tinggal rumah singgah di Kota Palu yang belum terealisasi, sedangkan yang di Kota Makassar sudah tersedia, bahkan sebelum dokter Delis J. Hehi menjadi Bupati Morut.
Peresmian rumah singgah di Luwuk ini merupakan rangkaian acara Safari Ramadhan Bupati dan Wabub sejak 6 April 2022 di Kecamatan Bungku Utara dan Mamosalato. (RoMa/Uli)
Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi (kanan) bersama Wakil Bupati H. Djira (kiri), Ketua Tim Penggerak PKK Morut, Febrianthy DJ. Hehi (ketiga kanan) dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK (ketiga kiri), serta para pejabat Morut, saat meninjau ruangan rumah singgah yang diberi nama 'Rodoha', terletak di Kelurahan Bungin Jl. Imam Bonjol No.100 Luwuk, Jumat siang (8/4/2022). ANTARA/HO-MCDD
Karena Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi bersama Wakil Bupati H. Djira, Jumat siang, telah meresmikan penggunaan rumah singgah yang diberi nama 'Rodoha', terletak di Kelurahan Bungin Jl. Imam Bonjol No.100 Luwuk.
Menurut Bupati Delis J. Hehi, Rodoha berasal dari bahasa Mori yang artinya rumah, sekaligus akronim dari kata Rumah Doa dan Harapan (Rodoha). Artinya semua pasien yang memanfaatkan sarana ini akan didoakan agar memiliki harapan besar untuk sembuh.
Rumah singgah Rodoha ini memang disiapkan khusus bagi para pasien dan keluarga pasien yang mencari pelayanan kesehatan di ibu kota Kabupaten Banggai tersebut.
Peresmian bangunan berlantai dua dan memiliki 5 kamar tidur itu ditandai dengan pembacaan doa serta peninjauan ruangan 'Rodoha'.
Acara peresmian itu juga turuti dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Febrianthy DJ. Hehi bersama wakilnya, Kepala Dinas Kesehatan Morut Alnoberniat Sanampe, Kadis Pendidikan dan sejumlah pejabat Pemkab Morut lainnya serta Lurah Bungin.
Menurut Bupati Delis, rumah singgah ini disiapkan untuk masyarakat yang datang ke Kota Luwuk membawa keluarganya (pasien) untuk menjalani pengobatan atau perawatan rumah sakit.
"Kita sering mendengar dan menyaksikan banyak warga Morut yang datang ke Luwuk membawa keluarganya berobat di rumah sakit, tetapi terkendala karena tidak punya rumah tumpangan untuk mereka. Nah rumah singgah ini akan menolong mengatasi kesulitan tersebut," ujar Delis kepada Media Center Delis Djira (MCDD).
Rumah singgah yang akan digunakan secara gratis itu dibangun dengan dana swadaya bupati dan wakil bupati Morut.
Rodoha di Luwuk ini adalah rumah singgah kedua untuk masyarakat Morut setelah di Makassar, Sulsel, yang kini telah banyak dimanfaatkan warga.
Pemkab Morut secara bertahap juga akan menyediakan rumah singgah seperti ini di kota-kota lainnya yang memiliki rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang sering digunakan untuk merujuk pasien dan Morut, seperti Kota Palu.
Penyediaan rumah singgah ini merupakan janji politik Delis-Djira yang disampaikan dalam bentuk visi-misi saat kampanye Pilkada 2020 yakni menjadikan masyarakat Morut Sehat, Cerdas dan Sejahtera (SCS).
Dengan diresmikannya Rumah Singah Rodoha Luwuk ini, tinggal rumah singgah di Kota Palu yang belum terealisasi, sedangkan yang di Kota Makassar sudah tersedia, bahkan sebelum dokter Delis J. Hehi menjadi Bupati Morut.
Peresmian rumah singgah di Luwuk ini merupakan rangkaian acara Safari Ramadhan Bupati dan Wabub sejak 6 April 2022 di Kecamatan Bungku Utara dan Mamosalato. (RoMa/Uli)