Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Sidang Isbat yang dilakukan pada Minggu (1/5) pukul 19.00 WIB memutuskan 1 Syawal 1443 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri 2022 jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.

Hasil penetapan Hari Raya Idul Fitri itu, diprediksi bakal sesuai dengan keputusan pemerintah dan organisasi masyarakat (Ormas) Islam di Indonesia. Bahkan sejumlah ahli, juga mendukung prediksi itu menjadi kenyataan.

Dalam Sidang Isbat Awal Syawal 1443 H/2022M yang dipimpin oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, akhirnya menyatakan bahwa Hari Raya Idul Fitri 2022 jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.

Sidang itu, juga dihadiri oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin dan beberapa perwakilan Duta Besar negara sahabat serta perwakilan organisasi kemasyarakatan Islam.

Hasil keputusan tersebut diambil setelah Kemenag bersama seluruh pihak yang hadir melihat dua bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia berada pada posisi 4 derajat 0, 59 menit sampai dengan 5 derajat 33,57 menit.

Selain itu, dilihat pada parameter elongasi geosentrik berkisar antara 5,2 derajat sampai dengan 7,2 derajat. Sementara rentang elongasi toposentris berada pada kisaran 4,9 derajat sampai dengan 6,4 derajat.

Pihaknya sampai harus menugaskan sejumlah petugas di 99 tempat titik rukyat yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia.


 

“Berdasarkan hisab, posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk serta laporan hilal yang sudah terlihat. Secara mufakat tadi, Sidang Isbat menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada hari Senin 2 Mei 2022 Masehi. Inilah hasil Sidang Isbat dan disepakati bersama,” jelas Yaqut.

Kemudian mengenai metode, Yaqut beserta timnya selalu menggunakan dua metode yang menjadi bagian tak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya. Kedua metode itu adalah metode hisab atau perhitungan dan metode rukyat atau cara melihat langsung keberadaan hilal.

Lewat keputusan itu Yaqut betul-betul meminta agar semua umat Muslim menjadikan Idul Fitri 2022 sebagai cerminan kebersamaan dan momen sebagai sesama anak bangsa untuk menatap masa depan bangsa lebih baik tentunya dengan tetap mengutamakan disiplin protokol kesehatan.

Keputusan pemerintah tersebut sama dengan hasil kesepakatan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang sebelumnya sudah menyatakan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Senin 2 Mei 2022 meski ada perbedaan pada penetapan awal Ramadhan, dimana Muhammadiyah lebih cepat sehari dari pemerintah.

Dengan adanya izin dari pemerintah untuk menggelar kembali hari raya dalam skala besar itu pula, Hari Raya Idul Fitri tahun ini harus dijadikan sebagai momen untuk menjaga solidaritas dan memperkuat silaturahim antarsesama umat Muslim.

Malam Takbiran

Setelah dua tahun umat Islam merayakan lebaran dalam suasana yang penuh dengan keterbatasan karena pandemi COVID-19, tahun ini  menjadi istimewa setelah pemerintah memperbolehkan mudik dan juga ibadah di masjid seperti biasa meski tetap dengan protokol kesehatan seiring dengan kasus yang terus melandai dan cakupan vaksinasi yang meluas.

Selepas Shalat Magrib dan setelah adanya keputusan 1 Syawal, suara takbir bergema di masjid-masjid, pawai obor dan takbir keliling juga menghiasi malam kemenangan meski ada larangan untuk melakukan takbir keliling.

Warga diimbau untuk melakukan takbiran di lingkungan masing-masing maupun masjid karena masih dalam situasi pandemi. 



Namun untuk mengantisipasi, aparat kepolisian tetap melakukan pengamanan seperti Polda Metro Jaya bersama TNI dan pemerintah daerah mengerahkan 1.036 personel gabungan guna mengamankan malam Takbiran Idul Fitri 1443 Hijriah untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Begitu pula dengan dengan daerah lain, sebanyak 761 personel diterjunkan oleh Polresta Ambon untuk mengamankan malam takbiran, Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiagakan sebanyak 180 personel, 

Sebanyak 500 personel gabungan dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP juga diterjunkan untuk pengamanan takbiran pada malam Idul Fitri 1443 Hijriah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, guna menghindari gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Namun kemeriahan malam takbiran tidak bisa dihindarkan, Masyarakat tetap antusias untuk berkeliling sambil menggemakan seruan takbir seperti sejumlah warga yang menabuh bedug merayakan malam takbiran di Kawasan Jalan Raya Bogor, Depok, Jawa Barat.

Bahkan malam takbiran berlangsung meriah dengan pawai kendaraan bermotor di Kota Sorong yang dipimpin langsung Wali Kota Sorong, Papua Barat Lambert Jitmau. Lebih dari 100 kendaraan bermotor roda empat dari berbagai masjid di kota Sorong mendaftar untuk mengikuti pawai malam takbiran Idul Fitri.

Guna mengamankan pawai malam takbiran itu, sebanyak 340 personel Polres Sorong Kota dan dibantu 80 anggota organisasi masyarakat dan mahasiswa turun ke jalan untuk mengatur dan mengamankan rute pawai ratusan kendaraan bermotor tersebut.

Kemeriahan juga berlangsung di  Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).  Pemerintah Lombok Tengah menggelar lomba takbiran dan lampion keliling untuk menyambut hari kemenangan.

Selain pemerintah daerah, warga atau remaja masjid di beberapa desa di Lombok Tengah juga menggelar kegiatan yang sama di malam Lebaran atau malam 1 Syawal 1443 Hijriah di 12 kecamatan di daerah setempat.

Di Ibukota Jakarta sendiri, kemeriahan juga terjadi saat malam takbiran. Sebanyak 30 beduk datang dari lima penjuru wilayah Kota Administrasi Jakarta dan satu Kabupaten Kepulauan Seribu memeriahkan malam takbiran di Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Minggu malam.

Kedatangan beduk tersebut untuk ditabuh pada pertunjukan atraksi rampak beduk untuk merayakan malam takbiran menyambut 1 Syawal 1443 Hijriah bersama para bintang tamu Indah Nevertari, Opick, dan Pasha Ungu untuk mengisi acara.

Sementara di Masjid Istiqlal yang merupakan masjid nasional dan terbesar di Asia Tenggara juga menggelar takbir nasional menyambut Idul Fitri selepas Shalat Isya.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan, agenda takbir nasional terbuka bagi masyarakat umum, namun bagi mereka yang tidak bisa ke Istiqlal dapat menyaksikan langsung lewat siaran Youtube Istiqlal TV.

Selain mengumandangkan takbir, takbiran kali ini akan diisi sejumlah Qari internasional guna menyemarakkan perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 Masehi.  Sebelumnya, pengelola Masjid Istiqlal akan menggelar Shalat Id dan menjadi perdana di masa pandemi COVID-19, setelah dalam dua tahun terakhir terpaksa ditiadakan imbas angka penularan yang tinggi.

Rencananya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta sejumlah pejabat negara akan melangsungkan Shalat Idul Fitri di Istiqlal. Bagi masyarakat yang ingin Shalat Id diminta untuk tetap menjaga protokol kesehatan.


 


Pewarta : Hreeloita Dharma Shanti
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024