Palu (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaaan (BPJAMSOSTEK) berharap pemerintah daerah di Provinsi Sulawesi Tengah dapat melindungi semua petani dalam kepesertaan BPJAMSOSTEK.

Kepala BPJAMSOSTEK Sulteng Raden Harry Agung Cahya menyatakan saat ini baru Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali Provinsi Sulteng yang berinsiatif melindungi semua petani di daerah itu dalam kepesertaan BPJAMSOSTEK.

"Kami berharap apa yang dilakukan Pemkab Morowali dapat diikuti oleh pemerintah kabupaten, kota dan provinsi di Sulteng dapat sebagai wujud kehadiran pemerintah daerah dalam memberikan perlindungan sosial dan meningkatkan kesejahteraan petani,"katanya di Palu, Sabtu.

Ia mengemukakan petani merupakan profesi yang cukup rentan mengalami kecelakaan saat bekerja sehingga penting memberikan perlindungan sosial kepada mereka agar jika erjadi kecelakaan saat bekerja, mereka tidak perlu lagi mengeluarkan dana pribadi untuk mendapat pelayanan kesehatan dan berobat.

"Para petani dapat dilindungi dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) BPJAMSOSTEK, yang apabila terjadi risiko akan menerima manfaat berupa biaya pengobatan dan perawatan yang tidak terbatas,"ujarnya.

Raden mengatakan para petani yang mengalami resiko saat bekerja dan mengikuti program JKK dan JKM, selain mendapat perawatan dan pengobatan tanpa batas, jika meninggal dunia akan menerima santunan duka sebesar Rp42 juta hingga beasiswa untuk dua orang anaknya hingga Rp174 juta.

"Tujuannya dari itu semua adalah bagaimana memberikan kesejahteraan bagi mereka dan anggota keluarganya apabila terjadi suatu risiko sosial kepada mereka apalagi para petani yang menjadi tulang punggung keluarganya,"ucapnya.

Tahun ini sebanyak 20.700 petani di Kabupaten Morowali dilindungi dalam kepesertaan BPJAMSOSTEK. Iuran program perlindungan BPJAMSOSTEK yang diikuti oleh seluruh petani di Morowali semuanya ditanggung oleh Pemkab Morowali.

 


Pewarta : Muhammad Arshandi
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024