Jakarta (ANTARA) -
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Perum DAMRI, dan PT Tri Energi Berkarya (TEB) berkolaborasi menghadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama yang dapat digunakan masyarakat luas untuk mobil maupun bus listrik.
 
"ini adalah SPKLU Ultra Fast pertama dengan pola kemitraan dengan model sharing economic dan menjadi pioner untuk SPKLU yang bisa untuk ngecharge mobil maupun bus listrik," kata General Manager PLN UID Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan dalam keterangan di Jakarta, Senin.
 
Dalam kerja sama yang ditandatangani antara PLN, DAMRI dan TEB di Booth PLN, Periklindo Electric Vehicles Show (PEVS) JIExpo Kemayoran pada Senin ini, menggunakan skema Provide, Privately Owned and Operated (PPOO).
 
Dalam skema ini, PLN sebagai pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) akan menyediakan infrastruktur SPKLU dan platform teknologi informasi melalui menu Electric Vehicle pada aplikasi PLN Mobile, sedangkan pihak DAMRI akan menyediakan lahannya dan TEB akan menyiapkan SPKLU beserta pengoperasian dan pemeliharaan.
 
Sementara itu, General Manager Perum DAMRI Cabang Jakarta Rahmat Santoso mengatakan  kerja sama ini merupakan langkah awal pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
 
"DAMRI akan mengerahkan 53 unit bus merek E-Inobus untuk operasional angkutan perkotaan di wilayah Bandung dan Surabaya. Sedangkan satu unit bus merek Edison Motors yang akan dioperasikan untuk angkutan bandara. Program bus listrik untuk angkutan perkotaan DAMRI juga berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan. Kerja sama dengan PLN dan TEB hari ini adalah langkah awal untuk sinergi berkelanjutan," kata Rahmat Santoso.
 
Adapun Direktur PT TEB Tania Natasha Andrika menyebutkan kolaborasi antara pihaknya bersama PLN dan DAMRI dalam penyediaan SPKLU tentunya akan mendukung tumbuh kembangnya kendaraan listrik di Indonesia.
 
"Kami sangat mendukung program pemerintah untuk pengembangan mobil listrik. Karenanya kami juga berkomitmen untuk mengutamakan kualitas dan layanan sebagai operator SPKLU untuk kenyamanan pengguna mobil listrik," ucap Natasha.
 
Doddy menyampaikan bahwa diprediksi akan ada 600 ribu kendaraan listrik roda empat yang akan digunakan oleh masyarakat.
 
"Kita berharap satu SPKLU bisa melayani 10 kendaraan listrik sehingga ditargetkan ada 60 ribu unit SPKLU yang bisa dibangun hingga 2030. Jakarta sendiri masih punya cadangan listrik 36 persen, jangan khawatir untuk pasokan," kata Doddy menambahkan.
 
PLN sendiri membuka kerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa mengakselerasi peningkatan infrastruktur kendaraan listrik. Bisnis SPKLU ini adalah bisnis masa depan yang akan terus berkembang dengan tumbuhnya kendaraan listrik di Indonesia, sehingga dengan tersedianya infrastruktur kendaraan listrik yang memadai bisa menjawab keraguan bagi masyarakat untuk memiliki kendaraan listrik.


Bus LIstrik UI

Bus Listrik UI juga menjadi kendaraan listrik pertama yang dioperasikan di jalur Transportasi Jakarta (Transjakarta), setelah dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PT Mobil Anak Bangsa (MAB) selaku produsen Bus Listrik UI dan PT Transjakarta.

"Inovasi karya anak bangsa diharapkan mampu menggantikan peran kendaraan umum yang tidak ramah lingkungan," kata Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia (RI), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, di Jakarta, Senin.

Menurut dia keberadaan Bus Listrik UI ini semoga dapat segera direalisasikan secara merata, khususnya di pinggiran Ibu Kota Jakarta yang tingkat polusinya luar biasa akibat padatnya kendaraan tidak ramah lingkungan.

Bus Listrik UI akan diujicobakan pada lintasan Transjakarta selama tiga bulan, yaitu dari 1 Agustus hingga akhir Oktober 2022 dengan rute Dukuh Atas 2–Ragunan (Koridor 6).

Uji coba ini sekaligus menjadi uji coba bus listrik lokal pertama yang mengaspal di jalur Transjakarta. Bus listrik akan melayani pelanggan di koridor atau bus rapid transit (BRT) pada pukul 05.00–22.00 WIB dengan harga tiket sebesar Rp3.500,00.

Direktur Utama PT MAB, Kelik Irwantono menyambut baik kerja sama ini yang merupakan bentuk komitmen PT MAB dan UI untuk menjadikan Kota Jakarta lebih hijau dan rindang.

Bus Listrik UI tipe MD12E NF diujicobakan dengan daya tampung 48 penumpang. Dengan kekuatan baterai 315,85 kWh, Bus Listrik UI mampu menempuh jarak 250 km dengan hanya membutuhkan pengisian daya baterai selama 1,5–2 jam.

Mengacu pada Peraturan Presiden no.55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk transportasi Jalan.

Hal itu juga sejalan dengan tujuan pemerintah untuk “Recover Together, Recover Stronger” pada G20 serta kebijakan pemerintah yang mendorong industri otomotif untuk menuju era elektrifikasi melalui roadmap Low Carbon Emission Vehicle (LCEV), PEVS bertujuan untuk berkontribusi dalam meningkatkan knowledge mengenai BEV pada masyarakat.

Turut hadir dalam penandatanganan kerja sama ini, Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia (RI), Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo; Komisaris Utama PT Transjakarta, Sudirman Said, Direktur Utama PT Transjakarta, M. Yana Aditya; Direktur Utama PT MAB, Kelik Irwantono; dan Direktur Teknik PT MAB, Bambang Tri Soepandji.*
 

Pewarta : Ricky Prayoga
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024