Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Dinas Pendidikan Kota Palu melalui Solidaritas Guru Sekolah Dasar menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana banjir bandang di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah sebagai bentuk kepedulian sesama.
"Bantuan logistik dihimpun dari 40 lebih sekolah dasar di wilayah tiga Kecamatan Palu Selatan dan Tatanga untuk meringankan beban warga terdampak bencana di Parigi Moutong," kata Koordinator wilayah 3 Palu Selatan dan Tatanga Dinas Pendidikan Kota Palu Sugeng saat menyalurkan bantuan bencana di Torue, Parigi Moutong, Kamis.
Ia menjelaskan, bantuan kemanusiaan disalurkan pihaknya berupa air mineral, sembako dan pakaian layak pakai, serta perlengkapan bayi yang dihimpun dari puluhan sekolah di wilayah Palu Selatan dan Tatanga diangkut menggunakan mobil truk dan mini bus.
Guna mempermudah penyaluran, bantuan tersebut ditampung di Posko Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Parigi Moutong untuk dilakukan penyemprotan, selanjutnya di distribusi kepada warga terdampak.
"Sebagai makhluk sosial, kami memiliki tanggung jawab membantu saudara-saudara kami terdampak bencana, sebab kami juga pernah merasakan hal yang sama saat bencana gempa, tsunami dan likuefaksi Palu 28 September 2018," tutur Sugeng.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menyortir bahan makanan untuk disalurkan kepada korban banjir bandang di Desa Torue, Kamis (4/8/2022). ANTARA/Moh Ridwan
Menurutnya, pada situasi tanggap darurat logistik sangat dibutuhkan warga terdampak sebagai persediaan bahan makanan untuk bertahan hidup beberapa waktu ke depan, karena situasi belum sepenuhnya kondusif, meski pun pihak-pihak lain sudah lebih awal memberikan bantuan.
Sebagai perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, ia berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat serta dapat meringankan penderitaan warga korban banjir bandang Desa Torue.
"Kami hanya bisa membantu seadanya karena kami juga memiliki keterbatasan, dan kami berharap bantuan ini bernilai manfaat bagi warga setempat," ujar Sugeng.
Hingga hari ketujuh pascabencana, kebutuhan mendesak menurut BPBD setempat yakni tenda pengungsian, perlengkapan anak, perlengkapan memasak, selimut, popok dan susu bayi, perlengkapan rumah ibadah, serta makanan tambahan.