Palu (ANTARA) -
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah (Dinkes Sulteng) telah mengajukan permintaan vaksin COVID-19 sebanyak 20 ribu dosis terhadap Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
"Kami sudah mengajukan permintaan karena memang saat ini vaksin sudah habis, sedangkan stok kabupaten/kota itu semakin menipis atau tidak sebanding lagi ketersediaan dengan animo masyarakat," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Sulteng dr. Jumriani di Palu, Minggu.
Dia menjelaskan animo masyarakat untuk melangsungkan vaksinasi tidak hanya datang dari Dinkes Kabupaten/Kota saja, melainkan juga datang dari program Polri maupun TNI.
Dinkes Sulteng mencatat, distribusi vaksinasi COVID-19 untuk menggenjot realisasi kekebalan tubuh terakhir terjadi pada pekan terakhir September 2022 sebanyak 7.500 dosis.
"Pihak Polri dan TNI juga sudah minta lagi tapi memang vaksin sedang kosong belum ada yang datang, karena yang 7.500 dosis itu sudah habis kami bagi ke kabupaten/kota," katanya menjelaskan.
Selanjutnya, sambung Jumriani, hingga dua bulan terakhir 2022 jumlah vaksin COVID-19 yang dikembalikan akibat kadaluarsa belum banyak bertambah, atau tahapan distribusi yang dilakukan telah sesuai dengan perkiraan kondisi lapangan.
"Tidak lebih dari 30 ribu dosis masih seperti jumlah sebelumnya, karena kondisi lapangan memang sesuai dengan perhitungan kebutuhan," ucapnya.
"Pengembalian itu juga sesuai dengan prosedur karena memang kami belum memiliki tempat pemusnahan vaksin sehingga itu tidak bisa dilakukan, kecuali vaksin yang rusak atau datang dalam keadaan terbuka dengan jumlah 1 atau 2 botol bisa dilakukan pemusnahan oleh daerah, " tambahnya.
Adapun realisasi vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Sulteng telah mencapai 79,79 persen dari presentase penduduk sebanyak 1.959.959 jiwa dengan target total penduduk 2.452.000 jiwa.
Sedangkan capaian vaksinasi COVID-19 dosis kedua masih berada di angka 54,25 persen dengan jumlah penduduk mencapai 1.330.525 jiwa.
Sementara realisasi untuk booster atau vaksin dosis ke tiga masih 15,50 persen dengan jumlah penduduk 228.346 jiwa.