Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong masyarakat Indonesia gemar makan sebagai upaya pencegahan stunting atau tengkes karena ikan memiliki protein tinggi yang dinilai mampu membantu memenuhi gizi anak.
 
"Ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein tinggi dan memiliki kandungan asam lemak, Omega 3, Omega 6 dan Omega 9 sangat relevan sebagai salah satu sumber gizi untuk mendukung program pencegahan dan penanganan stunting," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat menghadiri puncak peringatan Hari Ikan Nasional (Harkanas) ke-9 di Parigi Moutong, Senin.
 
Menteri Trenggono menjelaskan, momentum Harkanas sebagai refleksi pentingnya mengonsumsi ikan karena komoditas salah satu komoditas pangan yang bergizi dalam mendukung tumbuh kembang anak.
 
Ikan, lanjutnya, juga mengandung vitamin dan mineral, yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh, selain itu ikan termasuk komoditas mudah dikreasikan menjadi berbagai makanan olahan, sehingga lebih variatif saat dihidangkan.
 
"Stunting merupakan masalah kesehatan menyangkut gizi. Oleh karena itu Pemerintah Daerah diharapkan ikut mendukung dan mengapanyekan gemar makan ikan kepada masyarakat. Mengonsumsi ikan, baik untuk ibu hamil guna menguatkan janin," tutur Trenggono.
 
Melalui program gemar makan ikan, katanya, diharapkan dapat membantu menurunkan prevalensi stunting nasional di angka 14 persen pada tahun 2024 sebagaimana nawacita Presiden RI Joko Widodo.
 
Dikemukakannya, KKP memiliki tanggung jawab membantu pemerintah menekan prevalensi stunting, yang mana percepatan penanganan kasus ini perlu ditangani lintas sektor untuk memperbaiki mutu gizi anak, sebagai generasi penerus masa depan.
 
"Kami menyarankan pasangan produktif sering mengonsumsi ikan, begitu pun ibu hamil. Konsumsi ikan juga perlu dipadukan dengan mengonsumsi sayur-sayuran dan makanan bergizi lainnya," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan.
 
Ia memaparkan, angka konsumsi ikan Nasional tahun 2021 mencapai 55 kilogram per kapita setara ikan utuh segar, olehnya semua pihak diharapkan dapat membantu memasifkan langkah ini, selain berfungsi mendukung percepatan penanganan stunting, juga dipersiapkan menghadapi ancaman krisis pangan.

"Target angka konsumsi ikan tahun 2024 sekitar 62,5 kilogram per kapita setara ikan utuh segar, kami terus berupaya mengedukasi masyarakat supaya angka ini bisa tercapai ke depan," kata Trenggono.

Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024