Ia mengatakan, hingga kini luas kawasan konservasi di perairan Indonesia mencapai 28,9 juta hektar, menurutnya kawasan konservasi merupakan kawasan penting sebagai titik awal dalam keberlanjutan sumber daya perikanan.
“Ini adalah wilayah penting untuk keberlanjutan karena dalam wilayah konservasi menjadi tempat pemijahan ikan secara alami dan tidak boleh dilewati kapal penangkap ikan maupun kapal niaga,” paparnya.
Dalam kegiatan bertajuk Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024, pihaknya turut mengundang Duta Besar Filipina, pasalnya ia menilai kawasan konservasi di negara itu lebih baik. Sehingga dirinya ingin belajar lebih lanjut pada pemerintah setempat.
Selain sebagai tempat pemijahan ikan, lanjut dia, kawasan konservasi merupakan kawasan yang menyerap karbon lima kali lebih tinggi daripada di daratan.
Diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya dan pemerintah daerah memastikan kawasan konservasi bebas dari aktivitas kapal laut agar ekosistem di dalamnya terlindungi dari ancaman kerusakan.
Dalam pemaparan, jumlah luasan kawasan konservasi sebesar 28,9 juta hektar setara dengan 8,7 persen dari luas total perairan Indonesia yang mencapai 6,4 juta kilometer persegi.
Kawasan konservasi laut di Tanah Air itu menyimpan potensi padang lamun mencapai 58 ribu hektare, terumbu karang mencapai 1,2 juta hektare, kemudian mangrove mencapai 211 ribu hektare, dan 30 persen zona inti pemijahan ikan.
Untuk itu, ia pun meminta secara serius kepada jajaran KKP, pemerintah daerah bersama aparat di seluruh Indonesia untuk menjaga wilayah konservasi laut itu.