Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur Prof. M. Mas'ud Said menyatakan anggotanya yang tersebar di 38 kabupaten/kota di provinsi itu harus memperkuat jejaring internal maupun eksternal agar peran organisasi tersebut lebih optimal.
"Sudah saatnya ISNU 'naik kelas', dan itu hanya bisa dicapai apabila kita aktif membangun jejaring komunikasi, baik di internal NU maupun di eksternal," kata Mas'ud saat menghadiri Konferensi Cabang PC ISNU Ponorogo di Ponorogo, Sabtu (13/5) malam.
Semangat itu yang menginspirasi Mas'ud memelopori penguatan organisasi dengan turun gunung mendatangi ISNU cabang di daerah-daerah dan membangun komunikasi internal yang intensif.
Ia berharap setiap kader ISNU untuk naik kelas dengan memperkuat jejaring. Tidak hanya di lingkup organisasi, juga lintas keorganisasian dan lintas personal.
"Berjejaring yang baik di internal NU maupun eksternal NU harus dibarengi dengan penguatan tata kelola agar peran ISNU ke depan semakin signifikan. Ini hanya bisa dicapai apabila muncul kesungguhan tim dalam mengurus organisasi," katanya.
Ia mengatakan PW ISNU Jatim sudah bersurat, bahkan mendatangi dan melakukan refreshment kepengurusan untuk mendorong ISNU naik kelas.
Menurut dia, tagline naik kelas ini penting agar kepengurusan ISNU lebih aktif, dengan jajaran pengurus yang diisi oleh orang-orang hebat di setiap kota/kabupaten, serta penggunaan IT, yang semua itu lebih terasa manfaatnya dalam mengisi satu abad NU.
Untuk naik kelas, katanya, pengurus ISNU harus bekerja ala total football. Untuk naik kelas, laman dan medsosnya harus kuat, kegiatannya semakin kolaboratif dengan organisasi profesional dan semakin berjejaring luas.
"Untuk naik kelas, pengurus ISNU harus diisi oleh gabungan orang-orang berpengaruh seperti Sahabat Abubakar As Shiddiq, sahabat pekerja keras dan kerjanya kuat, to the point dan berani ambil risiko seperti sahabat Umar Bin Khattab, dikuati oleh orang-orang kaya yang budiman seperti sahabat Ustman bin Affan dan diisi oleh orang-orang alim seperti sahabat Ali bin Abi Tholib laksana zaman perjuangan Rasulullah SAW," katanya.
Di hadapan pengurus ISNU Cabang Ponorogo, Mas'ud Said mengharapkan ISNU Jatim ke depan akan menguatkan ekosistem produk halal di Jatim, menguatkan UMKM binaan, melanjutkan transformasi cabang dan cabang istimewa.
Tidak hanya itu, ISNU Jatim juga harus bisa berjejaring dengan pimpinan pesantren besar, dan lima universitas negeri plus lima PTS besar di Jatim, serta menguatkan kaderisasi.
"Sudah saatnya ISNU 'naik kelas', dan itu hanya bisa dicapai apabila kita aktif membangun jejaring komunikasi, baik di internal NU maupun di eksternal," kata Mas'ud saat menghadiri Konferensi Cabang PC ISNU Ponorogo di Ponorogo, Sabtu (13/5) malam.
Semangat itu yang menginspirasi Mas'ud memelopori penguatan organisasi dengan turun gunung mendatangi ISNU cabang di daerah-daerah dan membangun komunikasi internal yang intensif.
Ia berharap setiap kader ISNU untuk naik kelas dengan memperkuat jejaring. Tidak hanya di lingkup organisasi, juga lintas keorganisasian dan lintas personal.
"Berjejaring yang baik di internal NU maupun eksternal NU harus dibarengi dengan penguatan tata kelola agar peran ISNU ke depan semakin signifikan. Ini hanya bisa dicapai apabila muncul kesungguhan tim dalam mengurus organisasi," katanya.
Ia mengatakan PW ISNU Jatim sudah bersurat, bahkan mendatangi dan melakukan refreshment kepengurusan untuk mendorong ISNU naik kelas.
Menurut dia, tagline naik kelas ini penting agar kepengurusan ISNU lebih aktif, dengan jajaran pengurus yang diisi oleh orang-orang hebat di setiap kota/kabupaten, serta penggunaan IT, yang semua itu lebih terasa manfaatnya dalam mengisi satu abad NU.
Untuk naik kelas, katanya, pengurus ISNU harus bekerja ala total football. Untuk naik kelas, laman dan medsosnya harus kuat, kegiatannya semakin kolaboratif dengan organisasi profesional dan semakin berjejaring luas.
"Untuk naik kelas, pengurus ISNU harus diisi oleh gabungan orang-orang berpengaruh seperti Sahabat Abubakar As Shiddiq, sahabat pekerja keras dan kerjanya kuat, to the point dan berani ambil risiko seperti sahabat Umar Bin Khattab, dikuati oleh orang-orang kaya yang budiman seperti sahabat Ustman bin Affan dan diisi oleh orang-orang alim seperti sahabat Ali bin Abi Tholib laksana zaman perjuangan Rasulullah SAW," katanya.
Di hadapan pengurus ISNU Cabang Ponorogo, Mas'ud Said mengharapkan ISNU Jatim ke depan akan menguatkan ekosistem produk halal di Jatim, menguatkan UMKM binaan, melanjutkan transformasi cabang dan cabang istimewa.
Tidak hanya itu, ISNU Jatim juga harus bisa berjejaring dengan pimpinan pesantren besar, dan lima universitas negeri plus lima PTS besar di Jatim, serta menguatkan kaderisasi.