Palu (ANTARA) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Sulawesi Tengah mendukung Pemerintah Provinsi Sulteng meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)
"Perindo mendukung dan mengamankan semua kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng dalam hal upaya percepatan pembangunan Sulteng yang diawali dengan kebijakan meningkatkan PAD," kata Juru Bicara DPW Perindo Sulteng Mohammad Hamdin, di Palu, Jumat.
PAD Sulteng tahun 2022 mencapai Rp1,7 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah Rp900 miliar. Pada TW I Tahun 2023 PAD Sulteng meningkat menjadi Rp2 triliun.
Perindo, kata Hamdin, menilai peningkatan PAD tersebut menjadi satu fakta bahwa Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir bersungguh - sungguh kerja membangun daerah.
"Perindo mengapresiasi upaya - upaya yang telah dilakukan oleh Pemprov Sulteng lewat kepemimpinan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan Wagub Sulteng Ma'mun Amir," kata Hamdin.
Perindo Sulteng mengajak partai politik serta semua komponen dan elemen masyarakat agar mendukung Pemprov Sulteng dalam upaya membangun daerah.
"Mari kita bersama - sama menuangkan gagasan dan pemikiran yang produktif membangun daerah, melalui kerja sama dengan Pemprov Sulteng," imbuhnya.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulteng Rifki Anata Mustaqim mengemukakan bahwa pencapaian PAD senilai Rp2 triliun pada TW I 2023 bersumber dari pajak daerah kendaraan bermotor dan balik nama kendaraan, pajak air permukaan, dan naiknya pertumbuhan ekonomi daerah.
PAD tersebut menjadi pencapaian prestasi bagi masyarakat termasuk jajaran pemerintah daerah dan ASN.
"Nilai PAD dua triliun rupiah adalah sejarah bagi Sulteng yang akan menjadi daerah maju dengan gerak cepat," katanya.
Pemprov Sulteng menargetkan PAD Sulteng dapat mencapai Rp4 triliun pada 2023 sehingga akan mendongkrak APBD dengan rencana strategisnya yaitu RPJMD Sulteng.
Selain itu, realisasi investasi asing pada triwulan pertama tahun 2023 mencapai Rp28,8 triliun, meninggalkan rekor DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Menurut Rifki, Pemprov Sulteng terus berupaya melakukan perbaikan tata kelola sektor unggulan yang meliputi pertambangan, perkebunan, kelautan, perikanan, dan pertanian.
Di sektor pertambangan, ujar dia, Sulteng memiliki potensi yang meliputi biji besi, minyak dan gas, nikel, emas, dan logam lainnya.
"Perindo mendukung dan mengamankan semua kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng dalam hal upaya percepatan pembangunan Sulteng yang diawali dengan kebijakan meningkatkan PAD," kata Juru Bicara DPW Perindo Sulteng Mohammad Hamdin, di Palu, Jumat.
PAD Sulteng tahun 2022 mencapai Rp1,7 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah Rp900 miliar. Pada TW I Tahun 2023 PAD Sulteng meningkat menjadi Rp2 triliun.
Perindo, kata Hamdin, menilai peningkatan PAD tersebut menjadi satu fakta bahwa Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir bersungguh - sungguh kerja membangun daerah.
"Perindo mengapresiasi upaya - upaya yang telah dilakukan oleh Pemprov Sulteng lewat kepemimpinan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan Wagub Sulteng Ma'mun Amir," kata Hamdin.
Perindo Sulteng mengajak partai politik serta semua komponen dan elemen masyarakat agar mendukung Pemprov Sulteng dalam upaya membangun daerah.
"Mari kita bersama - sama menuangkan gagasan dan pemikiran yang produktif membangun daerah, melalui kerja sama dengan Pemprov Sulteng," imbuhnya.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulteng Rifki Anata Mustaqim mengemukakan bahwa pencapaian PAD senilai Rp2 triliun pada TW I 2023 bersumber dari pajak daerah kendaraan bermotor dan balik nama kendaraan, pajak air permukaan, dan naiknya pertumbuhan ekonomi daerah.
PAD tersebut menjadi pencapaian prestasi bagi masyarakat termasuk jajaran pemerintah daerah dan ASN.
"Nilai PAD dua triliun rupiah adalah sejarah bagi Sulteng yang akan menjadi daerah maju dengan gerak cepat," katanya.
Pemprov Sulteng menargetkan PAD Sulteng dapat mencapai Rp4 triliun pada 2023 sehingga akan mendongkrak APBD dengan rencana strategisnya yaitu RPJMD Sulteng.
Selain itu, realisasi investasi asing pada triwulan pertama tahun 2023 mencapai Rp28,8 triliun, meninggalkan rekor DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Menurut Rifki, Pemprov Sulteng terus berupaya melakukan perbaikan tata kelola sektor unggulan yang meliputi pertambangan, perkebunan, kelautan, perikanan, dan pertanian.
Di sektor pertambangan, ujar dia, Sulteng memiliki potensi yang meliputi biji besi, minyak dan gas, nikel, emas, dan logam lainnya.