Palu (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah memberikan pembinaan terhadap pengelolaan perpustakaan sekolah sebagai salah satu upaya meningkatkan minat baca siswa di daerah itu.
"Tahun lalu pembinaan dilakukan terhadap 53 sekolah, tahun ini juga 53 sekolah agar sesuai dengan tag line sekolah-sekolah bahwasanya perpustakaan itu adalah jantungnya sekolah," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu Syamsul Saifuddin di Kota Palu, Sabtu.
Ia mengatakan pembenahan tata kelola perpustakaan sekolah bagian dari upaya untuk meningkatkan minat baca siswa sekolah.
Pembinaan perpustakaan, kata dia, dilakukan di 53 sekolah, yakni menyasar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Palu.
Syamsul mengemukakan bahwa perpustakaan sekolah dibantu memenuhi standar tata kelola, penyediaan sarana prasarana penunjang, koleksi buku, hingga pengklasifikasian buku.
"Kerja sama ini juga untuk meningkatkan literasi sejak dini, di mulai dari sekolah supaya wawasan dan pengetahuan anak semakin berkembang," katanya.
Pihaknya mengupayakan perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca buku tetapi juga tempat mengekspresikan kemampuan dan bakat siswa.
Saat ini, pihaknya juga memiliki sebuah program bernama Tranformasi Perpusatakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang merupakan suatu bentuk upaya mengaktifkan dan mengembangkan kembali perpustakaan kelurahan.
Menurut dia, program tersebut dibuat dengan tujuan masyarakat dapat memanfaatkan buku-buku terapan sehingga perpustakaan tidak hanya sebagai tempat membaca, tetapi juga sebagai tempat praktik.
"Misalkan terdapat buku tentang teknik pembuatan sampah organik dan selanjutnya dapat di praktekkan langsung bersama di perpustakaan," katanya.
Dia menambahkan saat ini program tersebut telah mulai diaktifkan kembali di tiga kelurahan, di antaranya Kelurahan Talise, Tanamodindi, Kawatuna yang mulai dimanfaatkan oleh beberapa komunitas literasi untuk melakukan kegiatan berupa praktik, salah satunya mendongeng.