Pemkot Palu terus intensifkan layanan perpustakaan keliling

id Dinas kearsipan dan perpustakaan Kota Palu,Minat baca,Kota Palu,Sulawesi tengah,Perpustakaan keliling

Pemkot Palu terus intensifkan layanan perpustakaan keliling

Ilustrasi - Pengunjung membaca buku yang dipinjam dari mobil perpustakaan keliling di Taman Gor Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (5/3/2023). (ANTARA/Mohamad Hamzah)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengintensifkan pelayanan perpustakaan keliling dalam rangka menumbuhkan budaya membaca sejak dini kepada anak-anak.
 
"Kami memiliki dua mobil perpustakaan keliling yang beroperasi setiap hari dan sesuai jadwal yang ada," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu Syamsul Saifuddin di Kota Palu, Minggu.
 
Ia mengatakan, di mobil perpustakaan keliling tersebut banyak jenis buku yang bisa dibaca oleh anak-anak maupun orang tua.
 
Dengan adanya mobil perpustakaan keliling, kata dia, dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap buku serta mengenalkan budaya membaca sejak dini kepada anak-anak.
 
Ia mengemukakan, perpustakaan keliling tersebut tidak hanya menjangkau sekolah-sekolah yang ada di Kota Palu, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama, tetapi juga di beberapa lokasi yang ramai di kota itu.
 
Selain itu, kata dia, mobil perpustakaan keliling juga menyambangi beberapa sekolah di daerah pedalaman, seperti Desa Kalora di Kabupaten Poso.
 
"Seperti kemarin saat diundang oleh teman mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan di Desa Kalora, minat membaca anak-anak di sana sangat tinggi sampai kami harus mengeluarkan buku - buku dari mobil," katanya.
 
Dia mengatakan antusiasme anak-anak di daerah pedalaman masih sangat tinggi untuk membaca beragam buku bacaan yang ada.
 
Selain itu, kata dia, pihaknya juga memberikan pembinaan terhadap pengelolaan perpustakaan sekolah sebagai salah satu upaya meningkatkan minat baca siswa di daerah itu.
 
Syamsul mengemukakan perpustakaan sekolah dibantu memenuhi standar tata kelola, penyediaan sarana prasarana penunjang, koleksi buku, hingga pengklasifikasian buku.
 
"Tahun ini pembinaan dilakukan terhadap 53 sekolah agar sesuai dengan tagline sekolah bahwa perpustakaan adalah jantungnya sekolah," katanya.