Jakarta (ANTARA) - Founder sekaligus CEO dari platform trading aset crypto PINTU Jeth Soetoyo membagikan pandangannya tentang tiga hal yang harus dipertimbangkan para pengembang atau developer Web3 maupun kripto.
“Untuk developer Web3 maupun crypto, ada tiga hal penting yang perlu dipertimbangkan dengan matang untuk membangun sebuah project," kata Jeth melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pertama adalah membangun sebuah tim, kedua menyiapkan modal, dan ketiga adalah product market fit, jelas Jeth dalam diskusi bertajuk “SEA as a Platform and Market for Web3 Builders” di acara BUIDLRS Lounge yang digagas oleh aplikasi PINTU bersama dengan komunitas ETH Indonesia.
"Dari kaca mata saya, product market fit menjadi yang terpenting karena tanpa product market fit semua yang telah dibangun akan hilang karena proyek yang dikembangkan tidak mendapatkan respons positif dari pasar," kata Jeth.
Selain tiga hal tersebut, Jeth menambahkan pentingnya untuk mendengarkan feedback user secara langsung untuk menciptakan dan mengembangkan produk yang relevan dan sesuai kebutuhan juga menjadi hal penting.
"Terakhir tentu jangan mudah menyerah, mungkin sering menghadapi hambatan demi hambatan ketika pertama kali memulai bahkan dapat menemui kegagalan," ujar Jeth.
Jeth menyebutkan supaya para pengembang tidak patah semangat dan terus mendorong keyakinan bersama tim untuk membangun proyek Web3 dengan inovasi terbaik.
"Karena market Web3 ini masih terbuka lebar dan akan terus tumbuh dengan cepat,” ujar Jeth.
Market value Web3 diprediksi terus melonjak tajam seperti dilaporkan laman Straits Research beberapa waktu lalu, market value Web3 secara global diperkirakan akan mencapai 52,890 juta dolar AS (Rp793,5 miliar) pada tahun 2030 dengan tingkat pertumbuhan per tahunnya (CAGR) sebesar 44,8 persen selama periode perkiraan dari 2022 hingga tahun 2030.
Secara spesifik di Asia Tenggara, menurut laporan dari Report Ocean, pasar Web3 Asia Tenggara di tahun 2030 diperkirakan memiliki market value sebesar 6.475,8 juta dolar AS (Rp97 miliar) pada tahun 2030 dengan CAGR sebesar 50,2 persen.
“Kami berambisi untuk mewujudkan integrasi penuh Indonesia dalam lingkungan Web3 dan berharap setiap individu di Indonesia dapat memiliki akses yang luas terhadap dompet crypto, produk keuangan, serta berbagai produk global lainnya yang berbasis teknologi blockchain dan cryptocurrency," kata Jeth.
"Visi tersebut menjadi fokus kami dan kami bertekad untuk mewujudkannya di masa depan," tutup Jeth.
“Untuk developer Web3 maupun crypto, ada tiga hal penting yang perlu dipertimbangkan dengan matang untuk membangun sebuah project," kata Jeth melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pertama adalah membangun sebuah tim, kedua menyiapkan modal, dan ketiga adalah product market fit, jelas Jeth dalam diskusi bertajuk “SEA as a Platform and Market for Web3 Builders” di acara BUIDLRS Lounge yang digagas oleh aplikasi PINTU bersama dengan komunitas ETH Indonesia.
"Dari kaca mata saya, product market fit menjadi yang terpenting karena tanpa product market fit semua yang telah dibangun akan hilang karena proyek yang dikembangkan tidak mendapatkan respons positif dari pasar," kata Jeth.
Selain tiga hal tersebut, Jeth menambahkan pentingnya untuk mendengarkan feedback user secara langsung untuk menciptakan dan mengembangkan produk yang relevan dan sesuai kebutuhan juga menjadi hal penting.
"Terakhir tentu jangan mudah menyerah, mungkin sering menghadapi hambatan demi hambatan ketika pertama kali memulai bahkan dapat menemui kegagalan," ujar Jeth.
Jeth menyebutkan supaya para pengembang tidak patah semangat dan terus mendorong keyakinan bersama tim untuk membangun proyek Web3 dengan inovasi terbaik.
"Karena market Web3 ini masih terbuka lebar dan akan terus tumbuh dengan cepat,” ujar Jeth.
Market value Web3 diprediksi terus melonjak tajam seperti dilaporkan laman Straits Research beberapa waktu lalu, market value Web3 secara global diperkirakan akan mencapai 52,890 juta dolar AS (Rp793,5 miliar) pada tahun 2030 dengan tingkat pertumbuhan per tahunnya (CAGR) sebesar 44,8 persen selama periode perkiraan dari 2022 hingga tahun 2030.
Secara spesifik di Asia Tenggara, menurut laporan dari Report Ocean, pasar Web3 Asia Tenggara di tahun 2030 diperkirakan memiliki market value sebesar 6.475,8 juta dolar AS (Rp97 miliar) pada tahun 2030 dengan CAGR sebesar 50,2 persen.
“Kami berambisi untuk mewujudkan integrasi penuh Indonesia dalam lingkungan Web3 dan berharap setiap individu di Indonesia dapat memiliki akses yang luas terhadap dompet crypto, produk keuangan, serta berbagai produk global lainnya yang berbasis teknologi blockchain dan cryptocurrency," kata Jeth.
"Visi tersebut menjadi fokus kami dan kami bertekad untuk mewujudkannya di masa depan," tutup Jeth.