Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Badan amil zakat nasional (Baznas) Kabupaten Sigi berkolaborasi dengan Baznas Provinsi Sulawesi Tengah menggelar bakti sosial untuk membantu meringankan beban warga hunian tetap (Huntap) Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
"Iya, bakti sosial ini dilaksanakan dalam bentuk khitanan atau sunatan," ucap Ketua Baznas Kabupaten Sigi Hadi Wijaya, di Sigi, Ahad.
Sebanyak 30 anak warga huntap Pombewe, mengikuti khitanan yang dilaksanakan oleh Baznas melibatkan tenaga medis dari Rumah Sehat Baznas (RSB).
"Kegiatan khitanan masal ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan momentum tahun baru Islam 1445," kata Hadi.
Program khitanan itu sengaja mengambil tempat di huntap Pombewe, karena penghuni huntap masih perlu perhatian dalam hal kegiatan sosial khsusnya khitanan bagi warga yang memiliki anak belum di khitan.
Dalam syariat Agama Islam hukum khitan adalah wajib untuk dilakukan bagi anak lelaki yang usianya sudah membolehkan untuk dikhitan (sebelum baligh), dan seorang anak di khitan untuk mencegah timbulnya penyakit.
Selain khitanan, pihaknya juga melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat setempat.
"Pemeriksaan kesehatan gratis ini, Baznas Sigi bekerjasama dengan pihak Puskesmas Biromaru," ujarnya.
Pemeriksaan kesehatan gratis tidak hanya diikuti warga huntap, namun warga sekitar juga ikut memeriksa kesehatan.
"Setelah dilakukan pengecekan kesehatan, warga langsung diberikan obat secara gratis sesuai dengan kondisi penyakit yang di derita," katanya.
Dalam bakti sosial itu, Baznas Sigi juga memberikan makanan tambahan berupa 200 paket makanan sehat, dan ini juga tidak terlepas dalam mendukung program pemerintah daerah yakni, mengurangi stunting di Kabupaten Sigi bagi ibu dan anak.
"Hal ini sebagai bentuk komitmen Baznas dalam membantu pemerintah untuk pengentasan stunting di Kabupaten Sigi," ungkapnya.
Berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), pada 2022 kasus stunting di Kabupaten Sigi mengalami penurunan 3,9 persen atau menjadi 36,8 persen dari sebelumnya 40,7 persen pada 2021.*
"Iya, bakti sosial ini dilaksanakan dalam bentuk khitanan atau sunatan," ucap Ketua Baznas Kabupaten Sigi Hadi Wijaya, di Sigi, Ahad.
Sebanyak 30 anak warga huntap Pombewe, mengikuti khitanan yang dilaksanakan oleh Baznas melibatkan tenaga medis dari Rumah Sehat Baznas (RSB).
"Kegiatan khitanan masal ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan momentum tahun baru Islam 1445," kata Hadi.
Program khitanan itu sengaja mengambil tempat di huntap Pombewe, karena penghuni huntap masih perlu perhatian dalam hal kegiatan sosial khsusnya khitanan bagi warga yang memiliki anak belum di khitan.
Dalam syariat Agama Islam hukum khitan adalah wajib untuk dilakukan bagi anak lelaki yang usianya sudah membolehkan untuk dikhitan (sebelum baligh), dan seorang anak di khitan untuk mencegah timbulnya penyakit.
Selain khitanan, pihaknya juga melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat setempat.
"Pemeriksaan kesehatan gratis ini, Baznas Sigi bekerjasama dengan pihak Puskesmas Biromaru," ujarnya.
Pemeriksaan kesehatan gratis tidak hanya diikuti warga huntap, namun warga sekitar juga ikut memeriksa kesehatan.
"Setelah dilakukan pengecekan kesehatan, warga langsung diberikan obat secara gratis sesuai dengan kondisi penyakit yang di derita," katanya.
Dalam bakti sosial itu, Baznas Sigi juga memberikan makanan tambahan berupa 200 paket makanan sehat, dan ini juga tidak terlepas dalam mendukung program pemerintah daerah yakni, mengurangi stunting di Kabupaten Sigi bagi ibu dan anak.
"Hal ini sebagai bentuk komitmen Baznas dalam membantu pemerintah untuk pengentasan stunting di Kabupaten Sigi," ungkapnya.
Berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), pada 2022 kasus stunting di Kabupaten Sigi mengalami penurunan 3,9 persen atau menjadi 36,8 persen dari sebelumnya 40,7 persen pada 2021.*