Situbondo (ANTARA) - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD bersama Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meninjau langsung puncak Latihan Gabungan TNI Dharma Yudha 2023 di Puslatpur Marinir 5 Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Selasa.
Peninjauan latihan gabungan dari TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL), serta TNI Angkatan Udara (AU) tersebut dimulai dari operasi gabungan tiga matra di Pantai Banongan, Kecamatan Asembagus.
Pada pukul 05.30 WIB, dilakukan skenario latihan gabungan tank amfibi yang mendarat di Pantai Banongan menuju ke pendaratan amfibi untuk merebut sasaran pantai.
Setelah menguasai pantai, bantuan tembakan dari Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Radjiman Wedyodiningrat 992 dilakukan untuk membuka jalan bagi pasukan menuju sasaran dan selanjutnya menghancurkan induk pasukan musuh.
Operasi dukungan bantuan tempur itu didukung oleh Armed 8 Kodam V/Brawijaya, Brigif 2 Marinir, Yonkav 8 Divisi 2 Kostrad, dan Yonkav 3/Tank Kodam V Brawijaya.
Operasi darat gabungan tersebut merupakan operasi lanjutan setelah operasi udara gabungan, operasi amfibi, operasi lintas udara, dan operasi pendaratan administrasi.
Pasukan darat gabungan terdiri dari komando tugas darat gabungan Kodam V/Brawijaya yang melibatkan Brigif para raider 16 Wirayudha, Komando Tugas Gabungan Lintas Udara Brigif 18 Trisula, dan Komando Tugas Gabungan Amfibi 2 Marinir.
Selanjutnya, pasukan tersebut diperkuat oleh jajaran Komando Tugas Udara Gabungan yaitu skadron 15 dan skadron 21, yang pelaksanaannya dibutuhkan kerja sama solid dalam komando dan pengendalian.
Dalam peninjauan latihan gabungan tersebut, turut hadir pula Ketua DPR RI Puan Maharanj, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, serta sejumlah pejabat utama TNI.
Peninjauan latihan gabungan dari TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL), serta TNI Angkatan Udara (AU) tersebut dimulai dari operasi gabungan tiga matra di Pantai Banongan, Kecamatan Asembagus.
Pada pukul 05.30 WIB, dilakukan skenario latihan gabungan tank amfibi yang mendarat di Pantai Banongan menuju ke pendaratan amfibi untuk merebut sasaran pantai.
Setelah menguasai pantai, bantuan tembakan dari Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Radjiman Wedyodiningrat 992 dilakukan untuk membuka jalan bagi pasukan menuju sasaran dan selanjutnya menghancurkan induk pasukan musuh.
Operasi dukungan bantuan tempur itu didukung oleh Armed 8 Kodam V/Brawijaya, Brigif 2 Marinir, Yonkav 8 Divisi 2 Kostrad, dan Yonkav 3/Tank Kodam V Brawijaya.
Operasi darat gabungan tersebut merupakan operasi lanjutan setelah operasi udara gabungan, operasi amfibi, operasi lintas udara, dan operasi pendaratan administrasi.
Pasukan darat gabungan terdiri dari komando tugas darat gabungan Kodam V/Brawijaya yang melibatkan Brigif para raider 16 Wirayudha, Komando Tugas Gabungan Lintas Udara Brigif 18 Trisula, dan Komando Tugas Gabungan Amfibi 2 Marinir.
Selanjutnya, pasukan tersebut diperkuat oleh jajaran Komando Tugas Udara Gabungan yaitu skadron 15 dan skadron 21, yang pelaksanaannya dibutuhkan kerja sama solid dalam komando dan pengendalian.
Dalam peninjauan latihan gabungan tersebut, turut hadir pula Ketua DPR RI Puan Maharanj, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, serta sejumlah pejabat utama TNI.