Jakarta (ANTARA) - Siemens menandatangani nota kesepakatan (MoA) dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Selasa (15/8) yang menandai terbentuknya kerja sama untuk pengembangan Program Digital Twin Ekosistem (D2TEP).
Kerja sama dengan ITB merupakan tindak lanjut dari inisiatif Program Kemitraan dengan Universitas, sebuah kolaborasi dengan tiga universitas terkemuka di Indonesia di bidang studi teknik.
"Nota kesepakatan ini ditujukan untuk Pengembangan Program Digital Twin Ekosistem (D2TEP) untuk menghasilkan tenaga kerja masa depan yang memiliki kompetensi teknis dan siap kerja sehingga dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan masyarakat," kata Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia, Lamine Jendoubi, dalam siaran resmi yang diterima Rabu.
D2TEP akan berbasis perangkat lunak SIMIT dari Siemens dan berfokus pada percepatan pengembangan ekosistem untuk pemodelan dan simulasi pabrik menggunakan platform simulasi SIMIT dari Siemens.
Platform ini memungkinkan pengujian yang komprehensif pada aplikasi otomasi dan menghadirkan sebuah lingkungan pelatihan yang realistis (Digital Twin) untuk operator sebelum sistem tersebut beroperasi.
Melalui kemitraan ini, Institut Teknologi Bandung dapat sepenuhnya mengimplementasikan metode pengajaran dan topik teknis SIMIT ke dalam mata kuliah yang sesuai untuk mahasiswa program sarjana, pascasarjana, dan Ph.D di Fakultas Teknik Industri.
Universitas juga akan dapat menghasilkan Operator Training System (OTS) untuk proses spesifik di dalam industri.
Ke depannya, kemitraan ini diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja masa depan yang memiliki kompetensi teknis dan siap kerja sehingga dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan masyarakat.
Selain itu, pada Selasa (15/8) Siemens juga mengadakan Siemens Indonesia Executive Summit. Acara tersebut mempertemukan lebih dari 100 pemangku kepentingan utama baik dari regulator maupun perusahaan publik dan swasta.
Siemens Indonesia Executive Summit menghadirkan pembicara serta panel diskusi dengan narasumber dari berbagai instansi internasional maupun Indonesia.
Dengan mengusung tema "Mempercepat Transformasi Digital untuk Keberlanjutan", acara itu berfokus pada berbagai upaya untuk mencapai keberlanjutan melalui transformasi digital.
Kerja sama dengan ITB merupakan tindak lanjut dari inisiatif Program Kemitraan dengan Universitas, sebuah kolaborasi dengan tiga universitas terkemuka di Indonesia di bidang studi teknik.
"Nota kesepakatan ini ditujukan untuk Pengembangan Program Digital Twin Ekosistem (D2TEP) untuk menghasilkan tenaga kerja masa depan yang memiliki kompetensi teknis dan siap kerja sehingga dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan masyarakat," kata Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia, Lamine Jendoubi, dalam siaran resmi yang diterima Rabu.
D2TEP akan berbasis perangkat lunak SIMIT dari Siemens dan berfokus pada percepatan pengembangan ekosistem untuk pemodelan dan simulasi pabrik menggunakan platform simulasi SIMIT dari Siemens.
Platform ini memungkinkan pengujian yang komprehensif pada aplikasi otomasi dan menghadirkan sebuah lingkungan pelatihan yang realistis (Digital Twin) untuk operator sebelum sistem tersebut beroperasi.
Melalui kemitraan ini, Institut Teknologi Bandung dapat sepenuhnya mengimplementasikan metode pengajaran dan topik teknis SIMIT ke dalam mata kuliah yang sesuai untuk mahasiswa program sarjana, pascasarjana, dan Ph.D di Fakultas Teknik Industri.
Universitas juga akan dapat menghasilkan Operator Training System (OTS) untuk proses spesifik di dalam industri.
Ke depannya, kemitraan ini diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja masa depan yang memiliki kompetensi teknis dan siap kerja sehingga dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan masyarakat.
Selain itu, pada Selasa (15/8) Siemens juga mengadakan Siemens Indonesia Executive Summit. Acara tersebut mempertemukan lebih dari 100 pemangku kepentingan utama baik dari regulator maupun perusahaan publik dan swasta.
Siemens Indonesia Executive Summit menghadirkan pembicara serta panel diskusi dengan narasumber dari berbagai instansi internasional maupun Indonesia.
Dengan mengusung tema "Mempercepat Transformasi Digital untuk Keberlanjutan", acara itu berfokus pada berbagai upaya untuk mencapai keberlanjutan melalui transformasi digital.