Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Lahan dengan luas 700 hektare di dataran tinggi Napu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah menjadi pengembangan tanaman kopi jenis Arabika, yang merupakan kerja sama Pemerintah Kabupaten Poso dengan Rainforest Alliance, dan salah satu NGO di Jerman.
"Kami bekerjasama dengan NGO Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit GmbH atau GIZ dari Jerman untuk mengembangkan kopi Arabika di Kecamatan Lore Timur, Lore Peore dan Lore Tengah," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Poso Suratno di Poso, Selasa.
Sementara itu, menurut dia, untuk kerja sama pendampingan kelompok, pihaknya melibatkan Rainforen Alience dalam melakukan pembinaaan pada petani kopi Arabika agar mengarah ke organik.
Menurut Suratno, bentuk kerja sama pengembangan tanaman kopi ini, yaitu Pemerintah Kabupaten Poso menyiapkan dan membina kelembagaan petani.
Sementara GIZ memberikan bantuan bibit dan Rainforen Alience yang akan mensertifikasi dari sisi pertanian organik lahan dan petani.
Suratno menjelaskan bahwa pendampingan petani perlu dilakukan guna memastikan kualitas kopi saat panen sesuai dengan standar ekspor.
"Kualitas dari kopi sangat penting, khususnya untuk bisa menembus pasar ekspor," terangnya.
Saat ini kopi organik jenis Arabika yang ditanam di lahan 700 hektare tersebut telah berumur tiga sampai empat tahun.
"Untuk Lore Timur dan Tengah sementara diidentifikasi kelompok taninya untuk selanjutnya tahun depan 2024 akan diberikan bantuan bibit dan pendampingan kelompok taninya," katanya.