Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menggencarkan promosi provinsi tersebut sebagai negeri 1.000 megalit, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Pemprov Sulteng segera melaksanakan kegiatan besar terkait promosi dan sosialisasi Sulteng negeri 1.000 megalit," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sulteng Fahruddin D Yambas, di Palu, Senin.

Fahruddin mengatakan salah satu upaya promosi dan sosialisasi yang dilakukan oleh Pemprov Sulteng yakni, melaksanakan pencanangan Sulteng negeri 1.000 megalit yang akan dilaksanakan di dataran Lembah Napu, Kabupaten Poso pada tanggal 27 - 28 Oktober 2023.

Ia mengatakan bahwa dalam pencanangan itu, Pemprov Sulteng akan mengundang berbagai tamu dari dalam dan luar negeri, serta pemerintah pusat untuk melihat langsung potensi wisata megalit yang ada di wilayah Sulteng.

Megalit di wilayah Sulteng terdapat di Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi. Megalit tersebut telah tercatat di Unesco sebagai salah satu situs warisan sejarah kebudayaan di dunia.

Sejumlah referensi menyebutkan setidaknya terdapat 349 buah batu dalam berbagai bentuk dan ukuran tersebar di Lembah Napu dan Bada, Kabupaten Poso.

Ukuran batu tertinggi menyerupai manusia setinggi empat meter dengan lebar rata-rata 1,5 sampai 2,5 meter.

Hasil penelitian arkeologi menyebutkan megalit tersebut diperkirakan berasal dari 3.000 tahun Sebelum Masehi dan yang termuda dibuat sekitar 1.300 tahun Sebelum Masehi.

Bentuk batu tersebut beragam antara lain berupa patung Arca, Kalamba, Tutu`na dan Dakon. 

"Oleh karena itu promosi dan sosialisasi terus digencarkan, dan kami berharap semua pihak di Sulteng termasuk pemerintah pusat mendukung upaya dan langkah Pemprov Sulteng dalam pengembangan situs tersebut sebagai salah satu destinasi wisata," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dalam upaya promosi dan sosialisasi, Pemprov Sulteng menggunakan berbagai strategi dan menggandeng media nasional dan lokal untuk publikasi negeri 1.000 megalit. Pengunjung mengunjungi objek wisata megalitikum di Kabupaten Poso. (Dokumen ANTARA)
 

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024