Klaten (ANTARA) - Masyarakat di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berupaya mengolah berbagai jenis sampah rumah tangga dan industri untuk peningkatan ekonomi.
Ketua Bank Sampah Rukun Santoso Sriyono di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis mengatakan pengelolaan sampah oleh Rukun Santoso lebih berfokus pada pengolahan untuk kerajinan tangan atau unit kreasi.
Dalam hal ini, masyarakat menjual sampah yang sudah dipilah kepada bank sampah yang kemudian akan mengolahnya menjadi sebuah kreasi.
"Selain membuat lingkungan bersih dan sehat, kami juga menambah kesejahteraan masyarakat karena memberdayakan ibu-ibu lansia gunting-gunting sampah hasil olahan untuk isian tas laptop, tas gendong, tas ransel, dan berbagai macam dompet," katanya.
Ia mengatakan hingga saat ini hasil kreasi dari sampah tersebut sudah diekspor hingga ke beberapa negara asing, di antaranya Belanda, Prancis, Swedia, dan India. Bahkan, menurut dia dari Kedutaan Inggris pernah membeli langsung ke Klaten.
Ia mengatakan omzet bank sampah selalu meningkat sekitar 30-40 persen/tahun. Menurut dia, hal itu menunjukkan masyarakat mendapatkan keuntungan dari segi ekonomi.
Dampak positif lain, dengan keberadaan bank sampah ini membuat warga tidak lagi membuang sampah ke sungai, salah satunya Sungai Pusur. Sementara itu, dikatakannya, bank sampah tersebut merupakan salah satu binaan dari Aqua Klaten untuk mendayagunakan masyarakat sekitar kawasan industri dengan tujuan peningkatan ekonomi.
Perusahaan tersebut juga memberikan bantuan berupa satu unit sepeda roda tiga, dua unit mesin jahit, satu tempat pemilahan sampah, dan satu joglo tempat melatih membuat kerajinan dari sampah para tamu yang datang.
"Jadi kami juga menerima pelatihan untuk sekolah-sekolah, ibu-ibu PKK, anak PAUD hingga mahasiswa yang ingin belajar ke tempat kami," katanya.
Senada, Ketua Bank Sampah Margo Saras Iswadi mengatakan program bank sampah ini memberikan dampak positif kepada masyarakat Polanharjo. Menurut dia, program ini mampu mengubah pola pikir dan pola hidup masyarakat menjadi lebih bersih dan peduli pada pengolahan limbah dan sampah.
"Selain itu, Bank Sampah Margo Saras juga menjadi program percontohan bagi bank sampah dari desa lain karena manajemen dan pengelolaan sampah di sini lebih lengkap, sehingga banyak warga dari desa lain bergabung menjadi nasabah di Bank Sampah Margo Saras," katanya.
Sementara itu, dengan berbagai upaya yang dilakukan, Kabupaten Klaten kembali berhasil memenangkan Adipura 2022, di mana Aqua Danone ikut berkontribusi pada salah satu faktor penilaian yaitu pengelolaan sampah di dua titik pantau yang menjadi wilayah binaan perusahaan tersebut.
Ketua Bank Sampah Rukun Santoso Sriyono di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis mengatakan pengelolaan sampah oleh Rukun Santoso lebih berfokus pada pengolahan untuk kerajinan tangan atau unit kreasi.
Dalam hal ini, masyarakat menjual sampah yang sudah dipilah kepada bank sampah yang kemudian akan mengolahnya menjadi sebuah kreasi.
"Selain membuat lingkungan bersih dan sehat, kami juga menambah kesejahteraan masyarakat karena memberdayakan ibu-ibu lansia gunting-gunting sampah hasil olahan untuk isian tas laptop, tas gendong, tas ransel, dan berbagai macam dompet," katanya.
Ia mengatakan hingga saat ini hasil kreasi dari sampah tersebut sudah diekspor hingga ke beberapa negara asing, di antaranya Belanda, Prancis, Swedia, dan India. Bahkan, menurut dia dari Kedutaan Inggris pernah membeli langsung ke Klaten.
Ia mengatakan omzet bank sampah selalu meningkat sekitar 30-40 persen/tahun. Menurut dia, hal itu menunjukkan masyarakat mendapatkan keuntungan dari segi ekonomi.
Dampak positif lain, dengan keberadaan bank sampah ini membuat warga tidak lagi membuang sampah ke sungai, salah satunya Sungai Pusur. Sementara itu, dikatakannya, bank sampah tersebut merupakan salah satu binaan dari Aqua Klaten untuk mendayagunakan masyarakat sekitar kawasan industri dengan tujuan peningkatan ekonomi.
Perusahaan tersebut juga memberikan bantuan berupa satu unit sepeda roda tiga, dua unit mesin jahit, satu tempat pemilahan sampah, dan satu joglo tempat melatih membuat kerajinan dari sampah para tamu yang datang.
"Jadi kami juga menerima pelatihan untuk sekolah-sekolah, ibu-ibu PKK, anak PAUD hingga mahasiswa yang ingin belajar ke tempat kami," katanya.
Senada, Ketua Bank Sampah Margo Saras Iswadi mengatakan program bank sampah ini memberikan dampak positif kepada masyarakat Polanharjo. Menurut dia, program ini mampu mengubah pola pikir dan pola hidup masyarakat menjadi lebih bersih dan peduli pada pengolahan limbah dan sampah.
"Selain itu, Bank Sampah Margo Saras juga menjadi program percontohan bagi bank sampah dari desa lain karena manajemen dan pengelolaan sampah di sini lebih lengkap, sehingga banyak warga dari desa lain bergabung menjadi nasabah di Bank Sampah Margo Saras," katanya.
Sementara itu, dengan berbagai upaya yang dilakukan, Kabupaten Klaten kembali berhasil memenangkan Adipura 2022, di mana Aqua Danone ikut berkontribusi pada salah satu faktor penilaian yaitu pengelolaan sampah di dua titik pantau yang menjadi wilayah binaan perusahaan tersebut.