Jakarta (ANTARA) - Keputusan Sebastien Loeb untuk melaju pelan pada etape lima reli Dakar 2024 berbuah manis setelah sang pembalap Prancis itu pada Jumat menjadi yang tercepat dan memenangi etape maraton selama dua hari.
Pembalap Spanyol Carlos Sainz dengan mobil listrik Audi finis kedua dengan jarak dua menit satu detik dari Loeb untuk mengambil alih puncak klasemen umum sementara.
Sementara itu, harapan juara Dakar lima kali Nasser Al-Attiyah merebut gelar keenamnya tercederai masalah mekanis yang dialami sang pembalap Qatar pada 50km jelang finis.
Adrien van Beveren melengkapi selebrasi bagi Prancis dengan kemenangan di etape enam kategori sepeda motor.
Loeb, yang juara dunia reli sembilan kali, dengan sengaja tak ingin menjadi yang terdepan pada Rabu demi menghindar dari kewajiban membuka jalan di maraton, di mana para pembalap tidak diperkenankan mendapat bantuan dari tim mekanik selama dua hari mengitari rute sepanjang 780km bentang gurun pasir "Empty Quarter" di Shubaytah.
Loeb, yang belum pernah menjuarai Dakar, start bagian kedua etape maraton hari ini dari tempat ketiga, terpaut 37 menit di belakang Sainz, tapi mampu menaklukkan deretan bukit pasir yang menjulang demi mengklaim kemenangan etape untuk kedua kalinya di Dakar tahun ini, setelah sebelumnya merebut etape empat.
"Strateginya kali ini tepat," kata sang pembalap tim BRX itu seperti dikutip AFP.
Kemenangan itu mendongkrak posisi Loeb ke peringkat tiga klasemen dengan margin 29 menit 31 detik dari Sainz.
"Ini hari yang baik bagi kami, etape yang baik tanpa masalah. Sangat panjang, jadi bagian pertama etape kemarin (Kamis) sejauh lebih dari 400km. Saya mencoba untuk tidak terlalu lembek dan juga terlalu keras dengan mobil saya.
"Saya tahu melintasi jarak yang sangat panjang menyeberangi bukit-bukit pasir itu secara mekanik akan sangat sulit.
"Hari ini, tersisa 150km jadi saya menekan lebih keras di etape hari ini, untuk mencatatkan waktu yang baik dan itulah yang kami lakukan. Tidak ada masalah sama sekali bagi kami di etape yang panjang ini," kata pembalap yang mengendarai mobil Prodrive Hunter itu.
Loeb akan berupaya menemukan ritme membalap yang lebih tepat pada pekan kedua reli selepas jeda..
"Apabila Anda membuat kesalahan di satu etape saja, maka Anda akan kehilangan banyak waktu dan tertinggal jauh, jadi kami harus konsisten hingga akhir."
Persaingan masih terbuka lebar
Sainz (61) membuktikan bahwa pengalamannya sebagai juara tiga kali reli Dakar mampu membawa mobil listrik purwarupa Audi finis kedua dan merebut peringkat teratas setelah unggul delapan menit dari rekan satu timnya, Mattias Ekstrom asal Swedia, yang menegaskan potensi RS Q E-Tron di peringkat dua klasemen dengan margin 20 menit 21 detik.
"Ini etape yang cukup sulit, tapi saya rasa kami melakukan tugas dengan baik," kata Sainz.
"Tapi perjalanan masih panjang dan persaingan masih sangat terbuka," kata ayah dari pembalap F1 Carlos Sainz Jr. itu.
Tangguhnya medan gurun pasir Arab Saudi itu kembali 'memakan korban' ketika juara bertahan Nasser Al-Attiyah menjadi nama besar ketiga dalam dua hari yang tersingkir dari perburuan gelar Dakar.
Sehari sebelumnya, pembalap tuan rumah Yazeed Al-Rajhi, yang memimpin klasemen hari itu, mendapati mobil Toyota Hilux-nya terguling.
Lalu, pemegang 14 gelar Dakr Stephane Peterhansel mengalami masalah hidrolik yang menghalanginya menggunakan dongkrak untuk mengganti ban.
Meski demikian, Al-Attiyah menolak menyerah walaupun kemudinya patah dan menyelesaikan maraton dengan terpaut dua jam 45 menit dari rekan satu timnya, Loeb.
Fokus selanjutnya bagi sang pembalap Qatar adalah membantu Loeb untuk merebut kemenangan pertamanya di Dakar.
"Kami akan terus melaju dan kita lihat apa yang bisa kami lakukan," kata Al-Attiyah.
"Ini belum selesai. Saya akan mencoba membantu Seb, berada di belakangnya. Paling tidak dia bisa memenangi Dakar ini. Saya akan melakukan yang terbaik baginya karena kami adalah satu tim."
Di kategori sepeda motor, van Beveren (Honda) merebut kemenangan keempatnya di Dakar sejak meramaikan reli ketahanan itu pada 2016.
Dia finis empat menit 13 detik di depan pembalap Australia Toby Price (KTM) dan lima menit dua detik di depan pembalap Amerika Serikat Ricky Brabec (Honda), yang kini merebut puncak klasemen dari pembalap Botswana Ross Branch (Hero) yang terpaut tipis 51 detik.
Van Beveren di peringkat tiga klasemen umum, sembilan menit 21 detik di belakang Brabec.
Sabtu akan menjadi hari jeda bagi para kompetitor di Riyadh, sebelum meneruskan reli pada Minggu dengan etape tujuh yang meliputi rute special stage sejauh 483km menuju Al-Duwadimi.
Pembalap Spanyol Carlos Sainz dengan mobil listrik Audi finis kedua dengan jarak dua menit satu detik dari Loeb untuk mengambil alih puncak klasemen umum sementara.
Sementara itu, harapan juara Dakar lima kali Nasser Al-Attiyah merebut gelar keenamnya tercederai masalah mekanis yang dialami sang pembalap Qatar pada 50km jelang finis.
Adrien van Beveren melengkapi selebrasi bagi Prancis dengan kemenangan di etape enam kategori sepeda motor.
Loeb, yang juara dunia reli sembilan kali, dengan sengaja tak ingin menjadi yang terdepan pada Rabu demi menghindar dari kewajiban membuka jalan di maraton, di mana para pembalap tidak diperkenankan mendapat bantuan dari tim mekanik selama dua hari mengitari rute sepanjang 780km bentang gurun pasir "Empty Quarter" di Shubaytah.
Loeb, yang belum pernah menjuarai Dakar, start bagian kedua etape maraton hari ini dari tempat ketiga, terpaut 37 menit di belakang Sainz, tapi mampu menaklukkan deretan bukit pasir yang menjulang demi mengklaim kemenangan etape untuk kedua kalinya di Dakar tahun ini, setelah sebelumnya merebut etape empat.
"Strateginya kali ini tepat," kata sang pembalap tim BRX itu seperti dikutip AFP.
Kemenangan itu mendongkrak posisi Loeb ke peringkat tiga klasemen dengan margin 29 menit 31 detik dari Sainz.
"Ini hari yang baik bagi kami, etape yang baik tanpa masalah. Sangat panjang, jadi bagian pertama etape kemarin (Kamis) sejauh lebih dari 400km. Saya mencoba untuk tidak terlalu lembek dan juga terlalu keras dengan mobil saya.
"Saya tahu melintasi jarak yang sangat panjang menyeberangi bukit-bukit pasir itu secara mekanik akan sangat sulit.
"Hari ini, tersisa 150km jadi saya menekan lebih keras di etape hari ini, untuk mencatatkan waktu yang baik dan itulah yang kami lakukan. Tidak ada masalah sama sekali bagi kami di etape yang panjang ini," kata pembalap yang mengendarai mobil Prodrive Hunter itu.
Loeb akan berupaya menemukan ritme membalap yang lebih tepat pada pekan kedua reli selepas jeda..
"Apabila Anda membuat kesalahan di satu etape saja, maka Anda akan kehilangan banyak waktu dan tertinggal jauh, jadi kami harus konsisten hingga akhir."
Persaingan masih terbuka lebar
Sainz (61) membuktikan bahwa pengalamannya sebagai juara tiga kali reli Dakar mampu membawa mobil listrik purwarupa Audi finis kedua dan merebut peringkat teratas setelah unggul delapan menit dari rekan satu timnya, Mattias Ekstrom asal Swedia, yang menegaskan potensi RS Q E-Tron di peringkat dua klasemen dengan margin 20 menit 21 detik.
"Ini etape yang cukup sulit, tapi saya rasa kami melakukan tugas dengan baik," kata Sainz.
"Tapi perjalanan masih panjang dan persaingan masih sangat terbuka," kata ayah dari pembalap F1 Carlos Sainz Jr. itu.
Tangguhnya medan gurun pasir Arab Saudi itu kembali 'memakan korban' ketika juara bertahan Nasser Al-Attiyah menjadi nama besar ketiga dalam dua hari yang tersingkir dari perburuan gelar Dakar.
Sehari sebelumnya, pembalap tuan rumah Yazeed Al-Rajhi, yang memimpin klasemen hari itu, mendapati mobil Toyota Hilux-nya terguling.
Lalu, pemegang 14 gelar Dakr Stephane Peterhansel mengalami masalah hidrolik yang menghalanginya menggunakan dongkrak untuk mengganti ban.
Meski demikian, Al-Attiyah menolak menyerah walaupun kemudinya patah dan menyelesaikan maraton dengan terpaut dua jam 45 menit dari rekan satu timnya, Loeb.
Fokus selanjutnya bagi sang pembalap Qatar adalah membantu Loeb untuk merebut kemenangan pertamanya di Dakar.
"Kami akan terus melaju dan kita lihat apa yang bisa kami lakukan," kata Al-Attiyah.
"Ini belum selesai. Saya akan mencoba membantu Seb, berada di belakangnya. Paling tidak dia bisa memenangi Dakar ini. Saya akan melakukan yang terbaik baginya karena kami adalah satu tim."
Di kategori sepeda motor, van Beveren (Honda) merebut kemenangan keempatnya di Dakar sejak meramaikan reli ketahanan itu pada 2016.
Dia finis empat menit 13 detik di depan pembalap Australia Toby Price (KTM) dan lima menit dua detik di depan pembalap Amerika Serikat Ricky Brabec (Honda), yang kini merebut puncak klasemen dari pembalap Botswana Ross Branch (Hero) yang terpaut tipis 51 detik.
Van Beveren di peringkat tiga klasemen umum, sembilan menit 21 detik di belakang Brabec.
Sabtu akan menjadi hari jeda bagi para kompetitor di Riyadh, sebelum meneruskan reli pada Minggu dengan etape tujuh yang meliputi rute special stage sejauh 483km menuju Al-Duwadimi.