Palu (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) membentuk pasukan respons cepat "Power on Hand" yang disiagakan dalam rangka pengamanan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Kasatgasopsda Operasi Mantap Brata Tinombala Polda Sulteng Kombes Pol. Richard B. Pakpahan di Palu, Minggu, mengatakan pasukan Power On Hand merupakan personel yang siap digerakkan 1x24 jam apabila mendadak dibutuhkan.
"Power On Hand merupakan kekuatan yang bisa digerakkan, sesuai dengan kebutuhan serta sesuai perkembangan situasi yang ada oleh pimpinan," kata Richard.
Pasukan Power On Hand merupakan gabungan personel dari tiap-tiap satuan kerja Polda Sulteng dari kompi kerangka Polda Sulteng, dan pasukan dari Ditsamapta Polda Sulteng serta Satbrimobda.
Richard menyebut kompi kerangka gabungan staf Polda berjumlah 260 personel, Ditsamapta 84 personel dan Satbrimobda berjumlah 750 personel.
Dia mengatakan personel yang terlibat bertugas untuk membantu mengamankan tahap masa tenang, pemungutan suara, penghitungan dan rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Provinsi Sulawesi Tengah.
"Untuk perkembangan situasi, kita tidak bisa mengetahui secara pasti. Sehingga kita membentuk pasukan Power On Hand yang bisa digerakkan sewaktu-waktu, yang bisa menggerakkan adalah pimpinan," katanya.
Adapun personel yang dilibatkan di antaranya pasukan pengendalian massa (dalmas awal), pasukan penanggulangan huru-hara (PHH), pasukan anti anarkis, unit jibom, unit wanteror yang dilengkapi sarana prasarana seperti tameng, kendaraan bermotor (ranmor), persenjataan dan peralatan lain pendukung tugas di lapangan.
Dengan kesiapan pasukan "Power on Hand" dan komitmen menjaga kamtibmas, kata dia, Polda siap memberikan perlindungan dan pengawasan yang diperlukan selama proses Pemilu 2024.
"Diharapkan baik pasukan, sarana dan prasarana pendukung pengamanan benar-benar dalam kondisi siap digerakkan dan digunakan kapanpun dan dimana pun dibutuhkan," katanya.
Kasatgasopsda Operasi Mantap Brata Tinombala Polda Sulteng Kombes Pol. Richard B. Pakpahan di Palu, Minggu, mengatakan pasukan Power On Hand merupakan personel yang siap digerakkan 1x24 jam apabila mendadak dibutuhkan.
"Power On Hand merupakan kekuatan yang bisa digerakkan, sesuai dengan kebutuhan serta sesuai perkembangan situasi yang ada oleh pimpinan," kata Richard.
Pasukan Power On Hand merupakan gabungan personel dari tiap-tiap satuan kerja Polda Sulteng dari kompi kerangka Polda Sulteng, dan pasukan dari Ditsamapta Polda Sulteng serta Satbrimobda.
Richard menyebut kompi kerangka gabungan staf Polda berjumlah 260 personel, Ditsamapta 84 personel dan Satbrimobda berjumlah 750 personel.
Dia mengatakan personel yang terlibat bertugas untuk membantu mengamankan tahap masa tenang, pemungutan suara, penghitungan dan rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Provinsi Sulawesi Tengah.
"Untuk perkembangan situasi, kita tidak bisa mengetahui secara pasti. Sehingga kita membentuk pasukan Power On Hand yang bisa digerakkan sewaktu-waktu, yang bisa menggerakkan adalah pimpinan," katanya.
Adapun personel yang dilibatkan di antaranya pasukan pengendalian massa (dalmas awal), pasukan penanggulangan huru-hara (PHH), pasukan anti anarkis, unit jibom, unit wanteror yang dilengkapi sarana prasarana seperti tameng, kendaraan bermotor (ranmor), persenjataan dan peralatan lain pendukung tugas di lapangan.
Dengan kesiapan pasukan "Power on Hand" dan komitmen menjaga kamtibmas, kata dia, Polda siap memberikan perlindungan dan pengawasan yang diperlukan selama proses Pemilu 2024.
"Diharapkan baik pasukan, sarana dan prasarana pendukung pengamanan benar-benar dalam kondisi siap digerakkan dan digunakan kapanpun dan dimana pun dibutuhkan," katanya.