Jakarta (ANTARA) - Indonesian Basketball League (IBL) 2024 memasuki pekan ketujuh dan akan memulai laga pada Jumat malam nanti, sekaligus penyelenggaraan kompetisi pertama kali yang dilakukan pada bulan puasa.

Ini menjadi pengalaman baru bagi para pemain di mana sebelumnya IBL selalu mengambil jeda libur saat bulan Ramadhan.

Pada pertengahan musim dengan persaingan yang sudah mulai sengit ini, tantangan kali ini bukan hanya dari cara memecahkan strategi lawan, melainkan juga dari menjaga fisik para pemain.

Liga tetap bergulir di bulan Ramadhan. Meski demikian, pertandingan di setiap hari hanya dijadwalkan dua kali dan keduanya di malam hari agar tidak mengganggu jadwal puasa bagi para pemain yang beragama Islam.

Di sisi lain, ada tugas berat yang dijalankan oleh tim mulai dari menjaga asupan gizi pemain agar mereka tetap bisa berlatih dengan maksimal meski sedang berpuasa. Selain itu juga menjaga kebugaran pemain, karena format laga kandang dan tandang pada IBL 2024 mengharuskan tim berpindah-pindah kota untuk menjalani pertandingan.



Beralih ke pertandingan. pekan ketujuh akan menjadi sangat menarik, karena berdasarkan data dari laman resmi IBL, semua tim sudah meraih setidaknya satu kemenangan.

Tim asal Kalimantan Borneo Hornbills baru saja memetik kemenangan perdananya pada pekan keenam setelah tujuh kali kalah. Kemenangan perdana tersebut bisa dijadikan momentum untuk meraih kemenangan-kemenangan selanjutnya.

Pada pekan ketujuh, ada tiga tim yang akan bermain dua kali di rumah sendiri. Pertama ada Kesatria Bengawan Solo, lalu Pacific Caesar Surabaya, dan Bali United. Kesatria akan berhadapan dengan Borneo Hornbills. Lalu sehari setelahnya menyambut Bima Perkasa Jogja, yang menjadi pertemuan kedua musim ini.

Pacific akan menjamu Satria Muda Pertamina Jakarta dan Borneo Hornbills. Sedangkan Bali United akan berhadapan dengan Satya Wacana dan Satria Muda. Sehingga dari jadwal tersebut, Borneo dan Satria Muda akan menghadapi dua laga tandang dengan berpindah kota.


 

Pewarta : Aditya Ramadhan
Editor : Andriy Karantiti
Copyright © ANTARA 2024