Palu (ANTARA) -
Balai Bahasa Sulawesi Tengah memberikan penguatan melalui bimbingan teknis kepada 100 guru di Kabupaten Donggala sebagai upaya menjaga kelestarian bahasa daerah.
"Kami menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam upaya melindungi bahasa Kaili (bahasa daerah) dari ancaman kepunahan," kata Kepala Balai Bahasa Sulawesi Tengah Asrif, di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan penguatan kapasitas guru guna melakukan revitalisasi bahasa daerah untuk tunas bahasa ibu bertujuan membimbing guru supaya terampil dalam mengajarkan materi revitalisasi bahasa daerah yakni puisi, cerpen, pidato, dongeng, tembang tradisi, dan komedi tunggal berbahasa Kaili.
“Bahasa Kaili sedang tidak baik-baik saja. Bahasa daerah ini bisa hilang begitu saja bila tidak diajarkan kepada generasi muda, sebab masyarakat lokal setempat mulai jarang menggunakan," tuturnya.
Menurut Asrif, program revitalisasi bahasa daerah merupakan bentuk penguatan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk melindungi bahasa daerah.
“Pemberian penguatan kepada guru tidak hanya di Kabupaten Donggala, kabupaten lain juga mendapat giliran yang sama,” ujarnya.
Ia berharap melalui program tersebut dapat bermanfaat untuk para guru dan bahasa daerah akan tetap lestari melalui tunas-tunas bahasa ibu yang cinta dengan bahasa daerahnya.
"Penguatan kapasitas guru di Donggala berlangsung selama empat hari dimulai 25 April sampai dengan 28 April 2024," kata dia.