Palu (ANTARA) -
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu mengatakan empat paramedis berasal dari ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah ikut menjadi tenaga kesehatan pada musim haji 2024.
"Tenaga kesehatan haji mendampingi jamaah sesuai masing-masing kloter oleh Kementerian Agama (Kemenag) mulai dari keberangkatan hingga nanti kembali ke tanah air," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Rochmat Jasin di Palu, Rabu.
Ia menjelaskan empat orang paramedis dilibatkan masing-masing dua orang dokter dan dua orang perawat, yang selama pelaksanaan ibadah mereka wajib mendampingi jamaah.
Model pendampingan seperti itu sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan kesehatan kepada jamaah saat melaksanakan ibadah haji.
"Secara tidak langsung paramedis yang terlibat ikut melaksanakan rukun haji, karena kemana pun aktivitas jamaah beribadah tetap dalam pendampingan para medis," ujarnya.
Lebih lanjut di jelaskannya, paramedis asal Kota Palu tidak mesti mendampingi calon jamaah haji (CJH) Palu, karena pembagian tugas merupakan otoritas Kemenag, dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertugas menyediakan tenaga kesehatan.
Dari laporan di terima, kata dia, jamaah haji tanah air banyak kelompok berisiko karena sebagian besar merupakan lanjut usia (lansia). Umumnya lansia rata-rata mengidap penyakit metabolik seperti hipertensi dan diabetes melitus.
"Tenaga kesehatan sudah memegang daftar nama jamaah yang memiliki riwayat penyakit komorbid, dengan begitu pemantauan lebih mudah dilakukan. Saya berharap jamaah haji asal Kota Palu semuanya dalam keadaan sehat mulai dari keberangkatan hingga kembali lagi ke tanah air," kata Rochmat menuturkan.
Menurut data Kemenkes, kurang lebih 2.052 tenaga kesehatan bertugas memberikan pelayanan kesehatan kepada jamaah dengan komposisi 598 dokter dan 1.196 perawat untuk kloter, serta 258 petugas kesehatan haji (PPIH) untuk penempatan di Arab Saudi.*