Jakarta (ANTARA) - Naomi Osaka merasa sangat bersemangat dapat menghadapi favorit turnamen Iga Swiatek di babak kedua French Open, Rabu.
Mantan petenis nomor satu dunia Osaka memenangi pertandingan di ajang Grand Slam untuk pertama kalinya sejak Australian Open 2022 dengan kemenangan babak pertama atas Lucia Bronzetti.
Bintang Jepang itu kembali awal tahun ini setelah absen selama 16 bulan dari tenis untuk memulai sebuah keluarga.
Osaka belum pernah melewati babak ketiga Roland Garros, dengan keempat gelar Grand Slamnya diraih di lapangan keras di Australia dan Amerika Serikat.
Dia mengaku menghindari melihat undian, namun menyadari bahwa dia berpotensi menghadapi Swiatek saat konferensi pers pra-turnamen.
"Saya berpikir, 'Mengapa semua orang terus bertanya kepada saya tentang undian ini?'," kata Osaka, seperti disiarkan AFP, Rabu.
"Kemudian saya tahu bahwa saya berada di posisi teratas salah satu bagian undian, jadi saya bercanda, 'Yah, ini tidak seperti saya sedang melawan Iga'. Lalu semua orang terdiam. Jadi saya seperti, 'Oh'."
Osaka akan menjadi petenis yang diunggulkan melawan Swiatek dalam pertemuan pertama keduanya di lapangan tanah liat dan hanya pertandingan ketiga secara keseluruhan.
Swiatek berusaha menjadi petenis putri keempat di era Open yang mengangkat empat gelar Roland Garros dan yang kedua -- setelah Serena Williams -- yang merebut triple gelar lapangan tanah liat di Madrid, Roma, dan French Open pada musim yang sama.
"Sejujurnya saya sangat bersemangat. Saya banyak memperhatikannya ketika saya hamil," kata Osaka tentang lawannya.
"Dan sejujurnya, menurut saya merupakan suatu kehormatan untuk menghadapinya di French Open, karena dia telah menang lebih dari sekali di sini, pastinya. Ini merupakan kehormatan dan tantangan yang sangat besar bagi saya."
Osaka memenangi pertemuan pertamanya dengan Swiatek yang saat itu masih remaja di Toronto pada 2019, sementara petenis Polandia itu menjadi pemenang dalam pertandingan lainnya di final Miami Open 2022.
Swiatek tidak akan menerima begitu saja perlawanan Osaka, yang menunjukkan penampilan terbaiknya di Roma awal bulan ini, menyingkirkan unggulan Marta Kostyuk dan Daria Kasatkina dalam perjalanan ke babak 16 besar.
"Pertandingan yang kami mainkan di lapangan keras selalu intens dan sulit," kata Swiatek, petenis peringkat satu dunia saat ini.
"Jadi saya senang dia kembali dan bermain lebih banyak di turnamen bahkan dibandingkan sebelum jeda."
"Saat ini di undian putri Anda bisa melawan juara Grand Slam di awal turnamen," ujar petenis berusia 22 tahun itu.
"Ini cukup rumit karena Anda tahu para pemain ini sangat berpengalaman. Mereka juga mencapai banyak hal hebat. Jadi mereka punya keyakinan yang lebih besar... Jadi yang pasti itu tidak akan mudah."
Mantan petenis nomor satu dunia Osaka memenangi pertandingan di ajang Grand Slam untuk pertama kalinya sejak Australian Open 2022 dengan kemenangan babak pertama atas Lucia Bronzetti.
Bintang Jepang itu kembali awal tahun ini setelah absen selama 16 bulan dari tenis untuk memulai sebuah keluarga.
Osaka belum pernah melewati babak ketiga Roland Garros, dengan keempat gelar Grand Slamnya diraih di lapangan keras di Australia dan Amerika Serikat.
Dia mengaku menghindari melihat undian, namun menyadari bahwa dia berpotensi menghadapi Swiatek saat konferensi pers pra-turnamen.
"Saya berpikir, 'Mengapa semua orang terus bertanya kepada saya tentang undian ini?'," kata Osaka, seperti disiarkan AFP, Rabu.
"Kemudian saya tahu bahwa saya berada di posisi teratas salah satu bagian undian, jadi saya bercanda, 'Yah, ini tidak seperti saya sedang melawan Iga'. Lalu semua orang terdiam. Jadi saya seperti, 'Oh'."
Osaka akan menjadi petenis yang diunggulkan melawan Swiatek dalam pertemuan pertama keduanya di lapangan tanah liat dan hanya pertandingan ketiga secara keseluruhan.
Swiatek berusaha menjadi petenis putri keempat di era Open yang mengangkat empat gelar Roland Garros dan yang kedua -- setelah Serena Williams -- yang merebut triple gelar lapangan tanah liat di Madrid, Roma, dan French Open pada musim yang sama.
"Sejujurnya saya sangat bersemangat. Saya banyak memperhatikannya ketika saya hamil," kata Osaka tentang lawannya.
"Dan sejujurnya, menurut saya merupakan suatu kehormatan untuk menghadapinya di French Open, karena dia telah menang lebih dari sekali di sini, pastinya. Ini merupakan kehormatan dan tantangan yang sangat besar bagi saya."
Osaka memenangi pertemuan pertamanya dengan Swiatek yang saat itu masih remaja di Toronto pada 2019, sementara petenis Polandia itu menjadi pemenang dalam pertandingan lainnya di final Miami Open 2022.
Swiatek tidak akan menerima begitu saja perlawanan Osaka, yang menunjukkan penampilan terbaiknya di Roma awal bulan ini, menyingkirkan unggulan Marta Kostyuk dan Daria Kasatkina dalam perjalanan ke babak 16 besar.
"Pertandingan yang kami mainkan di lapangan keras selalu intens dan sulit," kata Swiatek, petenis peringkat satu dunia saat ini.
"Jadi saya senang dia kembali dan bermain lebih banyak di turnamen bahkan dibandingkan sebelum jeda."
"Saat ini di undian putri Anda bisa melawan juara Grand Slam di awal turnamen," ujar petenis berusia 22 tahun itu.
"Ini cukup rumit karena Anda tahu para pemain ini sangat berpengalaman. Mereka juga mencapai banyak hal hebat. Jadi mereka punya keyakinan yang lebih besar... Jadi yang pasti itu tidak akan mudah."