Samarinda (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) Jaya Mualimin mengungkapkan vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) telah terbukti efektif dalam menurunkan angka kematian akibat penyakit tersebut.
"Program vaksinasi yang telah dilaksanakan di Balikpapan menunjukkan hasil yang signifikan, dengan penurunan insiden dan kematiannya yang biasanya 7-8 insiden kini hanya satu kejadian," katanya di Samarinda, Rabu.
Dinkes Kaltim telah melaksanakan program vaksinasi DBD di Balikpapan dan hasilnya sangat menggembirakan. Walaupun tidak dapat melakukan penyuntikan pada semua populasi karena keterbatasan anggaran, namun terbukti efektif hasilnya. Oleh karena itu pihaknya melanjutkan program tersebut.
Balikpapan sebagai lokasi pilot vaksin DBD telah menyelesaikan dua tahap vaksinasi hingga Maret tahun 2024. Program itu ditujukan terutama untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun, yang merupakan kelompok paling rentan terhadap DBD.
“Meskipun penyuntikan pada anak-anak bukanlah hal yang ideal, kami memulai program ini untuk menurunkan angka kesakitan DBD. Alhamdulillah, Balikpapan juga sudah terkendali,” ucap Jaya Mualimin.
Dengan efektivitas vaksin yang mencapai lebih dari 60 persen, kata dia, dimana hanya satu kasus kematian yang dilaporkan di Balikpapan, merupakan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Vaksin DBD ini sangat efektif, terutama jika dapat diberikan kepada semua anak di bawah 10 tahun. Kami telah memproyeksikan dapat melanjutkan dan memperluas program ini ke wilayah lain,” kata Jaya.
Di Kota Samarinda, program vaksinasi DBD juga dilaksanakan dengan sasaran awal sebanyak 5.000 anak pada Juli 2024.Selanjutnya program vaksin DBD diperluas ke kabupaten lain, seperti Kutai Kartanegara hingga Kutai Timur.
“Kami terus memantau pelaksanaan vaksinasi DBD di Kota Samarinda. Karena sudah terbukti efektif di Balikpapan, kami melanjutkan program serupa di wilayah lain tahun depan,” ungkap Jaya.
Melalui program vaksinasi DBD secara bertahap, Jaya berharap angka kesakitan dan kematian akibat DBD dapat terus menurun dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi anak-anak di Kaltim.
Vaksin DBD ialah vaksin yang dirancang untuk mencegah infeksi virus Dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Vaksin ini telah melalui serangkaian uji klinis dan terbukti efektif dalam mengurangi risiko infeksi dan komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit DBD.
"Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular. Dengan meningkatkan cakupan vaksinasi, terutama di kalangan anak-anak, dapat mengurangi beban penyakit dan melindungi komunitas dari wabah penyakit," kata Jaya Mualimin.
"Program vaksinasi yang telah dilaksanakan di Balikpapan menunjukkan hasil yang signifikan, dengan penurunan insiden dan kematiannya yang biasanya 7-8 insiden kini hanya satu kejadian," katanya di Samarinda, Rabu.
Dinkes Kaltim telah melaksanakan program vaksinasi DBD di Balikpapan dan hasilnya sangat menggembirakan. Walaupun tidak dapat melakukan penyuntikan pada semua populasi karena keterbatasan anggaran, namun terbukti efektif hasilnya. Oleh karena itu pihaknya melanjutkan program tersebut.
Balikpapan sebagai lokasi pilot vaksin DBD telah menyelesaikan dua tahap vaksinasi hingga Maret tahun 2024. Program itu ditujukan terutama untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun, yang merupakan kelompok paling rentan terhadap DBD.
“Meskipun penyuntikan pada anak-anak bukanlah hal yang ideal, kami memulai program ini untuk menurunkan angka kesakitan DBD. Alhamdulillah, Balikpapan juga sudah terkendali,” ucap Jaya Mualimin.
Dengan efektivitas vaksin yang mencapai lebih dari 60 persen, kata dia, dimana hanya satu kasus kematian yang dilaporkan di Balikpapan, merupakan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Vaksin DBD ini sangat efektif, terutama jika dapat diberikan kepada semua anak di bawah 10 tahun. Kami telah memproyeksikan dapat melanjutkan dan memperluas program ini ke wilayah lain,” kata Jaya.
Di Kota Samarinda, program vaksinasi DBD juga dilaksanakan dengan sasaran awal sebanyak 5.000 anak pada Juli 2024.Selanjutnya program vaksin DBD diperluas ke kabupaten lain, seperti Kutai Kartanegara hingga Kutai Timur.
“Kami terus memantau pelaksanaan vaksinasi DBD di Kota Samarinda. Karena sudah terbukti efektif di Balikpapan, kami melanjutkan program serupa di wilayah lain tahun depan,” ungkap Jaya.
Melalui program vaksinasi DBD secara bertahap, Jaya berharap angka kesakitan dan kematian akibat DBD dapat terus menurun dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi anak-anak di Kaltim.
Vaksin DBD ialah vaksin yang dirancang untuk mencegah infeksi virus Dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Vaksin ini telah melalui serangkaian uji klinis dan terbukti efektif dalam mengurangi risiko infeksi dan komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit DBD.
"Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular. Dengan meningkatkan cakupan vaksinasi, terutama di kalangan anak-anak, dapat mengurangi beban penyakit dan melindungi komunitas dari wabah penyakit," kata Jaya Mualimin.