Sigi, Sulteng (ANTARA) - Masyarakat Desa Bobo Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah membutuhkan alat berat untuk membersihkan sisa lumpur setelah banjir menerjang wilayah itu.
Saat ini masyarakat secara gotong royong secara swadaya membersihkan ruas jalan Poros Palu-Bangga dan masing-masing rumah menggunakan alat seadanya.
"Warga terus membersihkan secara swadaya, namun kami butuh alat berat serta dump truck satu unit untuk mobilisasi sisa lumpur dan material lainnya," kata Kepala Desa Bobo Arifin, Kamis.
Sehari setelah banjir disertai lumpur, masyarakat setempat bersama-sama TNI dan Polri membersihkan sisa material lumpur tersebut.
"Sudah ada alat berat tetapi itu belum maksimal karena excavator yang ada fokus untuk pengerukan aliran sungai sampai ke area jalur persawahan, sehingga dibutuhkan lagi satu mini excavator supaya membersihkan jalan dan sekitar rumah warga," ucapnya.
Pengerjaan pembersihan ruas jalan Poros Palu-Bangga di Desa Bobo belum sepenuhnya selesai, katanya, disebabkan tidak ada alat berat untuk mendukung kerja masyarakat tersebut.
"Pekerjaan untuk pembersihan ruas jalan ini masih sekitar 20 persen," sebutnya.
Banjir disertai lumpur melanda desa itu terjadi pada tanggal 1 Juli 2024 pukul 19:00 Wita dengan 71 rumah warga terdampak terdiri atas rusak ringan 36 rumah, rusak sedang 18 rumah dan rusak parah sebanyak 17 rumah.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sigi, sebanyak 73 kepala keluarga (KK) dengan 286 jiwa termasuk 16 lansia, 23 bayi dan balita serta 3 ibu hamil terdampak banjir disertai lumpur itu.