Pemkab Sigi siapkan penanganan lahan pertanian yang rusak akibat banjir

id Kabupaten Sigi ,Sulawesi Tengah ,Lahan pertanian ,Wabup Sigi ,Desa Bobo

Pemkab Sigi siapkan penanganan lahan pertanian yang rusak akibat banjir

Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi (tengah) saat meninjau pengerjaan normalisasi aliran sungai pascabanjir di Desa Bobo Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi. (ANTARA/Moh Salam)

Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, menyiapkan sejumlah langkah dalam menangani dampak kerusakan lahan pertanian akibat banjir disertai lumpur di Kecamatan Dolo Barat dan Dolo Selatan.

"Kami sudah menugaskan masing-masing Balai Penyuluh Pertanian (BPP) untuk mendata dan melaporkan terkait lahan pertanian yang mengalami kerusakan dan terdampak banjir," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, di Sigi, Kamis.
Ia mengemukakan masyarakat yang memiliki lahan pertanian dan perkebunan terdampak akibat banjir segera diberikan bantuan dari pemerintah daerah.
"Ada surat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bahwa sepanjang pemilik lahan pertanian itu masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maka kita bisa melakukan bantuan," ucapnya.
Ia menjelaskan lahan pertanian dan perkebunan yang ada di Desa Bobo Kecamatan Dolo Barat seluas 21,5 hektare.
"Untuk yang gagal panen atau merugi seluas 6,25 hektare serta lahan sawah rusak siap tanam 10 hektare dan lahan jagung rusak seluas 5,25 hektare, " ujarnya.
Sementara lahan perkebunan yang rusak akibat banjir di Desa Jono Kecamatan Dolo Selatan seluas 7,5 hektare.
"Lahan perkebunan terdampak di Desa Jono terdiri atas tanaman kakao, kelapa dan pisang," sebutnya.
Dia mengatakan bantuan yang diberikan tidak hanya berupa bibit melainkan alat mesin pertanian untuk menggarap kembali lahan pertanian yang rusak tersebut.
"Tentunya diperbaiki dulu lahan pertaniannya karena pasti ada yang dipenuhi lumpur dan itu harus dipindahkan dan dibersihkan, " kata Samuel.
Hingga saat ini alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sigi sementara melakukan normalisasi sungai sekitar Desa Bobo Dolo Barat.
"Pengerjaan normalisasi sungai ini selain meluruskan aliran sungai juga dilanjutkan mengangkat material lumpur dan batu dari lahan pertanian masyarakat, " tuturnya.