Donggala (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengajak masyarakat dan para guru untuk bersama-sama mencegah terjadinya kerusakan serta pencemaran lingkungan di daerah itu.
Wakil Bupati (Wabup) Donggala Taufik M Burhan mengatakan pemerintah daerah saat ini mempersiapkan salah satu program agar tidak terjadi kerusakan lingkungan di Kabupaten Donggala, yakni melalui gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah.
"Jadi memang perlu ada pola pembangunan yang sistematis dan terstruktur dalam semua aspek sehingga dapat mengantisipasi terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan di Kabupaten Donggala," kata Taufik di Banawa, Selasa.
Ia menuturkan gerakan itu bertujuan meningkatkan kesadaran dan konsistensi seluruh warga sekolah dan masyarakat umum lainnya dalam menjaga lingkungan.
"Ini merupakan gerakan kolektif yang melibatkan semua pihak, sehingga mampu melahirkan generasi yang peduli dan berperan aktif dalam menjaga lingkungan," ucapnya.
Menurut dia, gerakan itu merupakan salah satu upaya pemerintah daerah memberikan pendidikan lingkungan hidup di sekolah-sekolah.
"Program ini diharapkan dapat mendorong dan membentuk sekolah peduli serta berbudaya lingkungan hidup yang mampu berpartisipasi dalam melaksanakan upaya pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan di Donggala," sebutnya.
Taufik menyebutkan ke depan semua pihak bisa bersinergi menerapkan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah, sehingga dapat dirasakan manfaatnya di Kabupaten Donggala.
"Harus ada komitmen termasuk dukungan, sinergitas, dan kerja sama antara pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup setempat dengan sekolah-sekolah di daerah itu, agar optimalisasi Program Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) di Kabupaten Donggala dapat terlaksana," katanya.