Palu (ANTARA) - Kepala Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah (Sulteng) Hermansyah Siregar mengatakan Tenun Donggala yang tercatat sebagai indikasi geografis kekayaan intelektual (KI) asal provinsi ini menjadi salah satu perwakilan Indonesia pada General Assembly Intellectual Property di Jenewa, Swiss.
 
"Tenun Donggala dipamerkan di stan khusus Indonesia, bersama produk-produk unggulan dari berbagai daerah di Indonesia," kata Hermansyah Siregar di Palu, Minggu.
 
Ia menjelaskan pameran ini digelar oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) yang merupakan salah satu pameran kekayaan intelektual terbesar di dunia. Produk Tenun Donggala dibawa langsung oleh Kemenkumham RI ke Jenewa, Swiss.
 
Momentum ini, kata dia, menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan keindahan dan keunikan kain Tenun Donggala yang berasal dari Kabupaten Donggala, Sulteng, kepada dunia internasional.
 
Siregar mengatakan bahwa partisipasi Tenun Donggala pada pameran ini merupakan langkah strategis untuk mempromosikan produk kerajinan tangan Sulteng ke pasar global.
 
"Pengunjung pameran dapat melihat langsung keindahan motif dan tekstur kain Tenun Donggala, serta mempelajari proses pembuatannya yang masih tradisional," katanya.
 
Hal ini, sebut dia, menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh masyarakat Sulteng, terlebih Tenun Donggala telah terdaftar sebagai indikasi geografis dengan nomor pendaftaran IDG000000145 pada tanggal 19 April 2024, yang semakin mempertegas kepemilikan Tenun Donggala sebagai aset maupun ciri khas Sulteng di mata dunia.
 
Ia melanjutkan, Kemenkumham Sulteng bersama pemerintah daerah juga terus mendukung para pengrajin Tenun Donggala agar dapat meningkatkan kualitas produk dan produksinya, dengan memfasilitasi pendaftaran maupun pencatatan perlindungan kekayaan intelektual.
 
Siregar berharap dengan terpilihnya Tenun Donggala sebagai salah satu perwakilan Indonesia pada pameran tersebut, dapat membuka peluang baru bagi para pengrajin Tenun Donggala untuk memasarkan produknya ke pasar internasional.
 
"Kami berharap Tenun Donggala dapat menjadi salah satu ikon produk kerajinan tangan Indonesia yang mendunia," ujarnya.
 
Pameran ini berlangsung selama 13 hari, mulai dari 6 sampai 18 Juli 2024.

Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024