Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyerahkan bantuan program terpadu percepatan penurunan stunting dan penanggulangan kemiskinan (Tangguh Bersinar) tahap II kepada masyarakat di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah Muhammad Neng di Sigi, Sabtu, mengatakan stunting merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah desa, pemerintah kabupaten, dan pemerintah provinsi.
"Dinas Kehutanan Sulteng diberi tanggung jawab untuk percepatan penurunan stunting di Kecamatan Kulawi, khususnya di Desa Bolapapu dan Desa Toro," ujarnya.
Ia mengatakan penyerahan bantuan ini sebagai tindak lanjut program Tangguh Bersinar, dimana 118 Desa di Kabupaten Sigi telah menerima bantuan intervensi tahap II program Tangguh Bersinar dari pemerintah provinsi yang diserahkan langsung oleh Gubernur Sulawesi Tengah pada Senin (10/6).
Dinkes Sulteng menyerahkan sejumlah sembako dan 100 bibit produktif, yakni jenis durian musang king serta alpukat miki pada kedua desa tersebut, serta meninju progres pengerjaan saran mandi, cuci, kakus (MCK).
"Pada intervensi tahap I ini, kami juga membangun dua sarana MCK dan sedang dalam proses pengerjaan," ujarnya.
Ia berharap ke depan akan ada penambahan, begitu pula dengan bantuan lainnya untuk mendukung percepatan penurunan stunting dan penanggulangan kemiskinan di daerah ini.
Dalam kunjungan itu, pihaknya juga mengunjungi Kelompok Tani Hutan (KTH) Pu'katuvua di Desa Salua untuk berdialog dengan kelompok tersebut, sekaligus menyerahkan bantuan 50 bibit produktif.
"Dengan terlaksananya program ini, kami berharap angka prevalensi stunting di Sigi bisa mencapai target atau menurun, yang terafiliasi pada peningkatan kesehatan masyarakat sehingga menjadikan Provinsi Sulawesi Tengah lebih maju dan sejahtera," katanya.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023, Kabupaten Sigi menjadi wilayah di Sulteng dengan angka stunting cukup tinggi yakni 36,8 persen. Sementara prevalensi stunting di Sulawesi Tengah di angka 28,2 persen.*
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023, Kabupaten Sigi menjadi wilayah di Sulteng dengan angka stunting cukup tinggi yakni 36,8 persen. Sementara prevalensi stunting di Sulawesi Tengah di angka 28,2 persen.*