Donggala, Sulteng (ANTARA) -
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan Pelabuhan Donggala, Sulawesi Tengah, menambah kekuatan konektivitas transportasi laut antar daerah, baik angkutan barang maupun penumpang.
"Pelabuhan Donggala menjadi simpul baru aktivitas angkutan logistik untuk percepatan peningkatan perekonomian dan konektivitas di wilayah Sulawesi Tengah maupun antara daerah di Indonesia," kata Sekretaris Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kemenhub Lollan Andy Sutomo Pandjaitan saat menghadiri peluncuran operasional KM Dharma Kencana V di Donggala, Jumat.
Ia menjelaskan, pelabuhan merupakan objek vital dalam menunjang aktivitas transportasi laut yang harus dimanfaatkan dengan optimal, sehingga tidak hanya berdampak pada kegiatan pelayaran tetapi juga berdampak pada pendapatan masyarakat setempat.
Oleh karena itu, Kemenhub berharap Kantor Syahbandar dan otoritas Pelabuhan Kelas II Teluk Palu sebagai pengelola di bantu pemerintah daerah (pemda) setempat dapat memanfaatkan dengan baik infrastruktur yang telah dibangun pemerintah.
"Di abad ke-14 pelabuhan Donggala terkenal, karena menjadi jalur perlintasan perdagangan, kami berharap kejayaan di masa itu dapat terulang di masa saat ini," ucapnya.
Ia memaparkan rekonstruksi pelabuhan Donggala di laksanakan sejak 2022 dan selesai pada 10 Maret 2024, kapasitas dermaga 320 meter kemudian apron dermaga 180 meter dan terminal penumpang berserta 60 meter per segi.
Sekretaris Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kemenhub Lollan Andy Sutomo Pandjaitan menyampaikan sambutannya pada peluncuran operasional KM Dharma Kencana V di Pelabuhan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (26/7/2024). ANTARA/Moh Ridwan
Dirjen Perhubungan laut telah menerbitkan surat keputusan dengan menetapkan persetujuan pengoperasian pelabuhan Teluk Palu pada 11 Juni 2024, di mana pelabuhan Donggala memiliki dua jenis dermaga yang ditujukan untuk dermaga penumpang dan dermaga kargo.
"Dengan beroperasinya KM Dharma Kencana V tentu sangat membantu mobilitas orang dan barang dalam menunjang pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)," tutur Lollan.
Di kesempatan itu Kemenhub juga meminta pihak yang berkepentingan memasifkan sosialisasi dan promosi dalam bentuk lainnya.
Kemudian diperlukan kolaborasi bersama seluruh pengguna fasilitas pelabuhan, baik pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat setempat sehingga usia konstruksi pelabuhan lebih panjang dan optimal untuk keberlanjutan ke depan.
"Perlu keterlibatan masyarakat untuk berkontribusi, sehingga terjaga kelancaran operasional di wilayah pelabuhan," kata dia.