Palu (ANTARA) -
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah mengatakan realisasi distribusi pupuk subsidi jenis Urea kepada petani di provinsi itu pada semester satu 2024 telah mencapai 14.875 ton dari jumlah kuota 128.057 ton.
 
"Realisasi ini sejak Januari hingga Juni sekitar 25,7 persen dan diupayakan pada semester dua nanti dapat terserap optimal," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng Nelson Metubun di Palu, Jumat.
 
Ia menjelaskan pupuk merupakan salah satu sarana produksi (saprodi) pertanian, sehingga dianggap sangat mendasar untuk kelangsungan pencapaian produktivitas dan produksi pertanian.
 
Oleh sebab itu tanpa pupuk petani kesulitan meningkat produksi pertanian mereka, sehingga pemerintah melakukan intervensi melalui program subsidi.
 
"Dari 13 kabupaten/kota di Sulteng, hanya Kabupaten Banggai Laut tidak mendapat alokasi pupuk subsidi, karena daerah itu mayoritas bukan bergerak di sektor pertanian," ujarnya.
 
Ia memaparkan pupuk subsidi terbagi dalam tiga jenis yakni Urea, NPK Phonska dan NPK Formula Khusus, yang mana pada triwulan satu 2024 Sulteng mendapat tambahan kuota sebanyak 128.057 ton dari alokasi sebelumnya hanya 61.816 ton.
 
Penambahan pupuk subsidi berdasarkan usulan pemerintah daerah (Pemda) Sulteng kepada Kementerian Pertanian, karena petani mengeluhkan alokasi tidak cukup untuk penggunaan dalam setahun.
 
"Pupuk subsidi hanya dikhususkan untuk subsektor tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2023," ucapnya.
 
Ia mengemukakan selain Urea, pihaknya juga mencatat realisasi pupuk NPK Phonska sebanyak 11.798 ton atau sekitar 21,4 persen dari jumlah alokasi 55,069 ton, sedangkan realisasi NPK Formula Khusus 1.024 ton atau sekitar 6,8 persen dari alokasi 15.074 ton.
 
Dari 12 kabupaten penerima pupuk subsidi, Kabupaten Parigi Moutong mendapat alokasi pupuk terbanyak yakni Urea 14.049 ton dengan presentasi realisasi sekitar 24,1 persen, kemudian NPK Phonska 12.408 ton dan realisasi 19,8 persen, sedangkan NPK Formula Khusus mendapat alokasi 3.229 ton dengan realisasi penyaluran 7,7 persen.
 
"Kami berharap kelompok tani atau gabungan kelompok tani yang mendapat produk subsidi harus memanfaatkan secara maksimal, dan tidak menjual kembali pupuk subsidi kepada pihak-pihak lain," kata Nelson.

Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024