Palu (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga triwulan II tahun 2024 sebesar 6,86 persen.
"Ekonomi Sulawesi Tengah triwulan II-2024 terhadap triwulan I-2024, tumbuh sebesar 6,86 persen," kata Kepala BPS Sulteng Simon Sapary, di Palu, Rabu.
Menurut dia, jika dibandingkan triwulan II-2023, ekonomi Sulteng tumbuh sebesar 9,75 persen. Sementara, pertumbuhan ekonomi Sulteng selama tahun 2023 sebesar 11,91 persen.
Dia menjelaskan perekonomian Sulteng berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2024 mencapai Rp95,36 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp52,13 triliun.
Dia menambahkan, dari sisi produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 48,03 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 40,72 persen.
Selain itu, dari sisi produksi, lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,71 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 23,69 persen.
Ekonomi Sulteng tumbuh 10,11 persen pada semester I-2024, jika dibandingkan semester I-2023. Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan sebesar 19,89 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,92 persen.
"Ekonomi Sulawesi Tengah triwulan II-2024 terhadap triwulan I-2024, tumbuh sebesar 6,86 persen," kata Kepala BPS Sulteng Simon Sapary, di Palu, Rabu.
Menurut dia, jika dibandingkan triwulan II-2023, ekonomi Sulteng tumbuh sebesar 9,75 persen. Sementara, pertumbuhan ekonomi Sulteng selama tahun 2023 sebesar 11,91 persen.
Dia menjelaskan perekonomian Sulteng berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2024 mencapai Rp95,36 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp52,13 triliun.
Dia menambahkan, dari sisi produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 48,03 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 40,72 persen.
Selain itu, dari sisi produksi, lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,71 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 23,69 persen.
Ekonomi Sulteng tumbuh 10,11 persen pada semester I-2024, jika dibandingkan semester I-2023. Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan sebesar 19,89 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,92 persen.