Palu (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah Simon Sapary menyatakan membaiknya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), dapat mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat.
"Pertumbuhan ekonomi itu sesuatu yang baik, tentu diharapkan bisa memicu atau menambah lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan," katanya di Palu, Senin.
Dia menjelaskan kesejahteraan rakyat dapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya pendapatan per kapita, konsumsi atau pengeluaran keluarga, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, sosial budaya, hingga angka kemiskinan.
Menurut dia, indikator kesejahteraan yang bisa dilihat berdasarkan data BPS yakni Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB perkapita Sulteng selama periode tahun 2021 sampai dengan Tahun 2022 menunjukkan trend peningkatan yakni dari Rp81,84 juta pada Tahun 2021 menjadi Rp105,54 juta pada Tahun 2022. Sementara PDRB perkapita berdasarkan harga konstan 2010, pada tahun 2022 Sulteng sebesar Rp56,28 juta, meningkat jika dibandingkan pada tahun 2021 sebesar Rp49,58 juta.
Lanjut dia, di Tahun 2023 berdasarkan data BPS, PDRB per kapita meningkat mencapai Rp112,46 juta. Selain itu, ekonomi Sulteng tumbuh sebesar 11,91 persen.
"Data itu menunjukkan, jika kesejahteraan masyarakat di Sulteng cukup baik dalam tiga tahun terakhir," ujarnya.
Sebelumnya, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Sulteng hingga triwulan II Tahun 2024 sebesar 6,86 persen. Jika dibandingkan triwulan II-2023, ekonomi Sulteng tumbuh sebesar 9,75 persen.